Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien Covid-19 yang Dirawat 5 Hari di Wisma Atlet Pademangan

Kompas.com - 02/02/2021, 11:23 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah mengalihfungsikan Wisma Atlet Kemayoran dan Wisma Atlet Pademangan sebagai tempat untuk merawat pasien Covid-19.

Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, diperuntukkan bagi pasien dengan gejala berat.

Di sisi lain, RSD Wisma Pademangan merawat pasien Covid-19 bergejala ringan hingga orang tanpa gejala (OTG).

Baca juga: Cerita Stephanie, Penyintas Covid-19 dari Klaster Keluarga yang Sempat Alami False Negative Hasil Swab

Kepada Kompas.com, seorang pasien Covid-19 bernama Yahya membagikan kisahnya menjalani isolasi mandiri di RSD Wisma Pademangan.

Yahya dirujuk ke Wisma Pademangan sejak Kamis (28/1/2021), setelah dinyatakan positif Covid-19 sehari sebelumnya.

"Saya masuk wisma mulai 28 Januari 2021. Saya mendapatkan kepastian positif Covid-19 pada tanggal 27. Setelah tahu positif, saya cuma mengikuti arahan Puskesmas dan mereka yang mengurusi semuanya untuk saya dirujuk," ujar Yahya, Senin (1/2/2021).

Setelah lima hari menjalani perawatan, Yahya dijadwalkan keluar dari Wisma Pademangan pada Selasa (2/2/2021).

Hal itu berdasarkan ketentuan yang berlaku di Wisma Pademangan.

"Wisma Pademangan kan dikhususkan untuk OTG dan gejala ringan saja. Jadi, ketentuannya (lama isolasi di Wisma Pademangan) adalah 10 hari dari tanggal swab. Saya menjalani tes swab pada 22 Januari lalu," jelasnya.

Setelah kembali ke rumah, Yahya mengaku diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri lagi selama tiga hari.

"Selepas pulang dari sini, kami para pasien dianjurkan untuk isolasi mandiri lagi selama tiga hari. Jadi, secara keseluruhan pas 14 hari kami menjadi isolasi," papar Yahya.

Jadwal disiplin

Yahya menilai, proses penyembuhan yang ia jalani di Wisma Pademangan sama dengan pasien lain yang terpaksa hanya isolasi mandiri di rumah.

"Bedanya hanya ada dokter yang tersedia di wisma untuk kami tanyai soal gejala dan sebagainya. Selebihnya, sama saja. Bahkan obat yang kami konsumsi itu diberikan dari Puskesmas yang merujuk kami," katanya.

Selain itu, pihak Wisma Pademangan menyusun jadwal cukup ketat untuk dilaksanakan setiap pasien yang menjalani isolasi mandiri.

"Selama di wisma, tentu saja ada aktivitas. Setelah sarapan jam 06.30, pada pukul 07.00-08.30 WIB itu waktunya olahraga senam. Selepas itu, kami diberi waktu lagi untuk menjalai aktivitas lainnya di luar kamar. Misalnya, jogging, berjemur, dan lain-lain," ujar Yahya.

Baca juga: Keluh Kesah Dokter di Tengah Pandemi Covid-19 yang Memburuk...

Penyediaan makanan, Yahya melanjutkan, juga sesuai waktu yang ditentukan pihak Wisma Pademangan.

"Pukul 9.45, kami diberikan snack seperti roti, odading, plus susu. Jam 10 pagi, kami wajib kembali masuk ke kamar masing-masing. Setelah makan siang pukul 12.30 WIB, kami harus kembali ke kamar untuk istirahat," bebernya.

Pada sore hari, ungkap Yahya, para pasien di Wisma Pademangan kembali diminta untuk berolahraga atau beraktivitas di luar kamar.

"Pukul 16.30 WIB, kami diberikan waktu untuk olahraga kembali. Lalu, pada pukul 17.45, kami wajib masuk lagi. Setelah makan malam pukul 19.00, tidak ada kegiatan lagi," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com