Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown Akhir Pekan di Jakarta Dinilai Bakal Efektif, asal Tetap PSBB

Kompas.com - 03/02/2021, 15:32 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menilai, opsi lockdwon akhir pekan di Jakarta akan cukup efektif untuk memperlambat penularan virus corona covid-19.

Namun, lockdown akhir pekan itu harus tetap dibarengi dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) saat hari kerja.

"Jadi ada dua intervensi. Lockdown di akhir pekan bisa menambah efektivitas PSBB," kata Tri kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: PSBB Tak Efektif, Pemprov DKI Kaji Opsi Lockdown pada Akhir Pekan

Ia menyarankan lockdown akhir pekan itu tak menghapus PSBB yang selama ini sudah diterapkan.

Sebab, jika hanya mengandalkan lockdown akhir pekan maka itu tak akan efektif menekan penularan.

"Karena lockdown akhir pekan itu tidak melewati masa inkubasi 7-14 hari. Kalau cuma lockdown dua hari tidak ada artinya," kata Tri.

Ia juga menyarankan agar PSBB benar-benar bisa ditegakkan sehingga tak hanya menjadi aturan di atas kertas.

Tri melihat, kebijakan pemerintah saat ini hanya sekadar regulasi tertulis. Pemerintah pusat hanya ingin terkesan telah membuat kebijakan pengetatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: UPDATE 2 Februari: Tambah 3.362 Kasus Covid-19 di Jakarta, 23.800 Pasien Masih Dirawat

"Padahal, kenyataannya regulasi itu tidak berjalan. Mobilitas warga di jalan-jalan masih tinggi setiap hari," ujarnya.

Tri mencontohkan pembatasan kegiatan perkantoran di mana 75 persen pegawai bekerja dari rumah. Namun, mobilitas pegawai kantoran di Jabodetabek masih tinggi.

"Kasus penularan justru semakin tidak terkendali," ujarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji opsi lockdown dalam penanganan Covid-19.

"Nanti tentu DKI Jakarta akan melakukan kajian analisis, nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan dari DPR RI (untuk lockdown) dimungkinkan," ujar Riza dalam keterangan suara, Selasa (2/2/2021).

Riza mengamini pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) belum efektif menekan penyebaran Covid-19.

Baca juga: PSBB Tak Efektif, Wagub DKI Sebut Warga Jakarta Banyak Keluar Rumah di Akhir Pekan

Sementara itu, pandemi Covid-19 di Jakarta masih dalam kondisi buruk. Data terakhir, ada penambahan 3.362 kasus baru Covid-19 pada Selasa kemarin.

Dengan penambahan tersebut, maka total kasus di Ibu Kota menjadi 276.694 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 248.515 orang dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 89,8 persen.

Pemprov DKI Jakarta juga mencatat jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 4.379 dengan tingkat kematian sebesar 1,6 persen.

Sementara jumlah kasus aktif di Jakarta sebanyak 23.800 pasien yang masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com