Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Bioskop Jemput Bola Cari Penonton, GPBSI: Itu Upaya Kami Supaya Tetap Eksis

Kompas.com - 04/02/2021, 11:59 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin ikut angkat suara terkait kabar pegawai bioskop yang jemput bola untuk menarik penonton.

Kabar itu mencuat pertama kali dari unggahan sineas Ernest Prakasa yang bertemu dua pegawai bioskop sedang berkeliling mencari penonton di sebuah mal di Jakarta.

Djonny berpendapat, hal itu dilakukan sebagai bentuk upaya bioskop agar tetap bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir.

"Itu masih bagus bisa jemput bola, habis gimana, nendang bola enggak boleh, jadi itu masalahnya, itu upaya kami supaya tetap eksis," kata Djonny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Ketika Pegawai Bioskop Jemput Bola Cari Penonton...

Menurut Djonny, hingga saat ini belum ada ditemukan klaster Covid-19 di bioskop karena protokol kesehatan sangat ketat diterapkan.

"Mungkin orang takut datang ke bioskop karena ada black campaign bioskop itu berbahaya begini-begini," tutur Djonny.

"Ternyata setelah tiga bulan lebih ini alhamdulillah enggak ada satu pun klaster dari bioskop karena kami protokolnya ketat dan sebagainya, ini yang saya lihat perlu dibantu ya," sambungnya.

Djonny melanjutkan, selama ini bioskop selalu mematuhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terkait operasional biskop.

Baca juga: 11 Bulan Pandemi Covid-19, Pelaku Usaha Gulung Tikar hingga Pegawai Bioskop Jemput Bola Cari Penonton

Namun, aturan-aturan itu berdampak besar, seperti para pembuat film yang enggan menayangkan karya mereka di bioskop.

"Tapi lama-lama aturan itu sangat sulit kami laksanakan, karena punya dampak lain, film enggak mau dikasih ke kami dengan kapasitas 25 atau 50 persen," kata Djonny.

"Sudah susah, tambah susah lagi. Dari bulan kapan mau buka, tidak jadi, dilarang, dibuka lagi, sampai tiga kali, terus Oktober akhirnya dibuka ya kapasitasnya dikurangi 25 persen, habis itu 50 persen enggak boleh lagi, sekarang 25 persen, capek," tambahnya.

Djonny berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk membantu bioskop-bioskop di Indonesia tetap bertahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com