Sembari menanti kabar klub baru, Reva memastikan kondisi fisiknya tetap terjaga meskipun kompetisi masih belum berlangsung.
"Aku latihan sendiri, kadang di gym, body workout. Setiap pagi, aku lari 10 kilometer. Yang penting kondisi aku enggak drop. Aku juga main fun football, supaya tetap dapat passing bola, (feeling) bergerak di lapangan tetap dapat," kata Reva.
Menurut Reva, situasi dirinya saat ini masih lebih beruntung ketimbang rekan-rekan seprofesinya.
Ia mengungkapkan, ada pesepak bola yang terpaksa jadi petugas keamanan demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Banyak. Saya dapat informasi bahwa ada pemain yang pernah membela Sriwijaya FC sekarang jadi security di bank," ujar Reva.
Reva bahkan membeberkan ada rekannya yang membuka warung hingga menjual sepatu bolanya demi mendapatkan uang.
"Banyak teman aku buka warung, jualan ayam. Sampai ada teman aku yang jual sepatu bolanya, lho. Mau bagaimana? Ada teman aku baru menikah, istrinya hamil muda. Bagaimana bisa memenuhi kebutuhan sementara situasi seperti ini?" ungkapnya.
Di sisi lain, Alya mengetahui adanya pemain bola yang melakukan tarkam.
"Sah-sah aja sih, kan liganya enggak jelas. Orang butuh duit kali buat makan. Emang anak istrinya enggak dikasih makan?" kata Alya.
Karena itu, Reva berharap kompetisi segera kembali berjalan.
"Harapan saya semoga liga bisa cepat bergulir dengan protokol yang sangat ketat. Seluruh orang yang terlibat seperti pemain harus mematuhi protokol biar polisi tidak merevisi dan menahan liga lagi. Penonton juga ikut disiplin mengikuti arahan polisi dan PSSI soal nonton di rumah saja. Biar sama-sama enak," tutup Reva.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.