JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyebut, wilayah Cipinang Melayu di Jakarta Timur kebanjiran karena curah hujan yang tinggi.
"Karena memang diprediksi berdasarkan data dari lapangan, dari BMKG, hari ini sampai tanggal 20 Februari (2021) itu hujan ekstrem. Terbukti tadi malam itu hujannya di atas rata-rata, yakni 160 mm per hari, di atas 150," kata Sabdo di Cipinang Melayu, Jumat (19/2/2021).
Sabdo mengatakan, cuaca ekstrem di Jakarta akan masih berlangsung dalam dua hari ke depan.
"Kami sudah memberikan early warning system dua hari yang lalu," tutur dia.
Baca juga: Lokasi di Cipinang Melayu yang Sempat Dikunjungi Anies Kebanjiran
Hujan yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Jumat dini hari, membuat Kelurahan Cipinang Melayu tergenang banjir.
Sekretaris RW 004 Cipinang Melayu Eko Arianto mengatakan, ada 7 RT di RW 004 yang kebanjiran.
Ketinggian air masih mencapai 1 meter pada pukul 14.00 WIB.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Erwin Kuniawan mengatakan, ada sekitar 60 orang yang mengungsi akibat banjir di Cipinang Melayu.
Sementara korban banjir lain memilih bertahan di lantai 2 rumah mereka.
"Di tempat pengungsian ini, kita juga melakukan pelayanan protokol kesehatan, juga melakukan 3T, karena kita menghindari klaster baru di tempat pengungsian," kata Erwin.
Baca juga: Cipinang Melayu Banjir, 60 Orang Mengungsi
Sempat ditinjau Anies
Sebagai informasi, RW 04 Cipinang Melayu merupakan lokasi yang sebelumnya didatangi Gubernur DKI Anies Baswedan pada Selasa (9/2/2021).
Di sana, Anies mengatakan bahwa kelurahan tersebut bebas dari banjir.
"Kawasan RW 004 Cipinang Melayu, akhirnya warga bisa merasakan musim penghujan tanpa harus banjir," kata Anies.
Salah seorang tokoh masyarakat RW 04 Cipinang Melayu Ali Khalid saat itu mengaku bersyukur wilayahnya kini tidak kebanjiran ketika musim hujan.