JAKARTA, KOMPAS.com - “Maaf, Pak, maaf banget, Pak. Maaf banget, pak, maaf,” ujar Sukarni (60) begitu dievakuasi Kapolsek Cilandak, Kompol Iskandarsyah (34) dengan cara digendong.
Sukarni merupakan salah satu warga RT 08 RW 02 di Jalan Mandala Bawah 2, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan yang terdampak banjir hingga setinggi dua meter pada Sabtu (20/2/2021) dini hari.
Saat itu, Sukarni dievakuasi saat banjir mulai surut hingga 80 centimeter.
Iskandarsyah menggendong Sukarni di belakang sejauh 100 meter untuk menuju titik aman.
“Saya ngga tahu sama sekali. Ngga tahu siapa. Saya ngga tahu pak itu kapolsek. Semalem baru tahu itu Kapolsek Cilandak pas pak lurah dateng ke sini,” ujar Sukarni saat ditemui Kompas.com di posko pengungsian RT 08 RW 02, Minggu (21/2/2021) siang.
Baca juga: Polisi Sita Perahu Karet FPI Saat Evakuasi Korban Banjir di Cipinang Melayu
Sukarni sepanjang proses evakuasi terus meminta maaf kepada Iskandarsyah. Saat itu, ia tidak tahu orang yang membantunya menjabat Kapolsek Cilandak.
Di rumahnya yang terendam banjir, Sukarni saat itu hanya bersama cucunya. Anaknya masih menyelamatkan motornya dari terjangan banjir.
Tim evakuasi termasuk Kapolsek Cilandak kemudian datang ke rumahnya. Tim menawarkan bantuan kepada Sukarni untuk dievakuasi.
“Awal mulanya bapak Kapolsek meminta untuk selamatkan karena banjirnya takutnya semakin meninggi,” tambah Sukarni.
Sukarni sempat menolak tawaran evakuasi dari Iskandarsyah. Ia beralasan tak bisa berjalan kaki lantaran kakinya sakit.
Sukarni menderita pengeroposan tulang dan asam urat. Kakinya sakit jika digunakan untuk berjalan kaki.
“Saya pengeroposan tulang. Saya hidupnya minum obat, tapi ngga bisa sembuh, cuma kurangin sakit. Setiap hari itu. Saya kalau kena air hujan itu bengkak kakinya. Kalau banyak gerak, itu sakit. Jadi biru. Nyeri karena nahan beban,” ujar Sukarni.
Baca juga: Anies Tinjau Banjir di Kemang, Warga: Pak Tolong, Enggak Ada Air
Ia akhirnya menerima tawaran dari Iskandarsyah. Tentu tawaran itu diterimanya dengan tak rasa tak enak.
“Saya jadi ngga enak hati digendong Kapolsek. Mana ganteng lagi. Saya kan nenek-nenek 60 tahun. Ngga enaknya itu, tapi ya saya alhamdulillah. Saya terima kasih ke Pak Kapolsek. Saya minta maaf karena berat,” tambah Sukarni.
Sepanjang jalan, Sukarni melihat Iskandarsyah sangat tenang mengevakuasi dirinya. Sukarni hanya bisa merangkul leher Iskandarsyah.