Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Kirim Karangan Bunga Dukacita ke Rumah Korban Tewas yang Ditembak Polisi

Kompas.com - 25/02/2021, 19:40 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua buah karangan bunga berdiri di samping rumah mertua FS, korban penembakan di Kafe RM, pada Kamis (25/2/2021).

Rumah tersebut berlokasi di Pesing Garden, Kedoya Utara, Jakarta Barat.

"Itu datang duluan yang dari Kapolda (Metro Jaya Irjen Fadil Imran), pagi gitu," kata Umi, tetangga dari mertua FS ketika ditemui, Kamis.

Sementara itu, karangan buka lainnya dikirimkan oleh Kapolsek Kalideres Kompol Slamet.

"Kalau yang dari Kapolsek itu datangnya belakangan, jam 15.00-an lah," tambah Umi.

Umi mendengar kabar meninggalnya FS pada Kamis pagi.

"Tadi, mertuanya pas baru tahu juga kayak mau pingsan, enggak nyangka banget," ungkapnya.

Baca juga: 3 Orang Tewas Ditembak Polisi di Cengkareng, Kapolda Metro: Saya Minta Maaf

Pantauan Kompas.com, rumah mertua yang dijadikan rumah duka korban itu kosong pada Kamis malam.

Di depannya, terdapat sebuah tenda yang terpasang.

Menurut Lilis, tetangga dari mertua FS, istri dan mertua FS tengah berada di RS Polri Kramatjati.

"Tapi jenazahnya mau dibawa ke sini. Sekarang mereka lagi tes swab (Covid-19) dulu," kata Lilis ketika ditemui.

Untuk diketahui, FS adalah satu dari tiga orang yang tewas karena penembakan di Kafe RM pada Kamis dini hari.

Diketahui, FS adalah pegawai di Kafe RM.

Selain FS, dua korban tewas lainnya adalah seorang anggota TNI berinisial S dan pegawai kafe berinisial M.

Baca juga: Kronologi dan Fakta Bripka CS Tembak TNI dan Pegawai Kafe di Cengkareng, Gara-gara Tagihan Miras

Satu korban lainnya, H, mengalami luka dan dibawa ke rumah sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com