Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Insentif Parkir Kendaraan Lulus Uji Emisi di IRTI, Tarif Masih Normal

Kompas.com - 03/03/2021, 16:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah melakukan uji coba instentif parkir bagi kendaraan yang telah lulus uji emisi gas buang di parkiran Ikatan Restoran Taman Indonesia (IRTI), Monas, Jakarta, Rabu (3/3/2021).

Kendaraan yang telah lulus uji emisi akan mendapatkan tarif parkir rendah. Adapun yang belum lulus uji emisi akan dikenakan tarif tertinggi.

Dari pantauan Kompas.com, beberapa mobil yang ingin memasuki parkiran IRTI akan terbaca oleh sistem jika kendaraan itu telah uji emisi atau belum.

Data kendaraan itu terbaca otomatis saat pengendara mobil mengambil karcis parkir.

Baca juga: Sanksi Parkir bagi Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi Mulai Diuji Coba, Ini Ketentuannya

Namun, beberapa kendaraan yang diketahui belum lulus uji emisi nyatanya tidak perlu membayar tarif parkir tertinggi, sesuai aturan yang telah diterapkan.

"Belum. Memang tadi ambil karcis terbaca belum lulus uji gas buang, tapi pas keluar bayar parkir masih sama, sekitar Rp 5.000 an," ujar pengendara mobil, Mulyono, saat ditemui, Rabu (3/3/2021).

Mulyono mengakui bahwa selama ini ia belum melakukan uji gas buang pada Avanza silver miliknya.

"Belum uji, katanya ada uji emisi yang gratis tapi sejauh ini saya belum menemukan," katanya.

Baca juga: Kendaraan yang Tak Lulus Uji Emisi Kena Tarif Parkir Maksimum Rp 7.500/Jam

Sementara Petugas Dinas Perhubungan yang menjadi koordinator lapangan parkir IRTI, Ega Suherga mangatakan, uji coba instentif parkir bagi kendaraan yang telah lulus uji emisi gas buang telah dilakukan.

Namun, sejauh ini masih ada perbaikan sistem pada mesin pembaca saat pengembalian karcis kendaraan.

"Uji coba sudah diberlakukan. Tapi ada mesin yang masih diperbaiki. Tapi kalau membaca kendaraan itu sudah uji emisi atau belum sudah diterapkan," kata Ega.

Kepala Unit Pelaksana (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Adji Kusambarto mengatakan, selama mesin tersebut dalam perbaikan, tarif parkir kendaraan masih diberlakukan normal.

"Ada perbaikan mesin soal integrasi data. Sekarang (tarif) masih seperti biasa, normal. Kita lagi uji coba mesin, karena bisa sebentar, mati dan rusak," katanya.

Adji mengatakan, kartu atau karcis parkir yang diberikan pada pengemudi hanya sebatas mengetahui jika kendaraan tersebut sudah uji emisi gas buang atau belum.

"Kalau untuk motor masih menggunakan RFID. Kita masih setting mesinnya. Kemungkinan dalam waktu dekat mesin kita setting, alat sudah ada," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan uji coba pengenaan sanksi tarif parkir tertinggi untuk kendaraan bermotor yang tidak lulus atau mengikuti uji emisi di tiga tempat parkir.

Adapun tiga tempat itu yakni Pelataran Parkir IRTI Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat, Pelataran Parkir Samsat Daan Mogot di Jakarta Barat, dan Gedung Parkir Blok M di Jakarta Selatan.

Pengenaan tarif diberlakukan sesuai Pergub 31 Tahun 2017 dengan maksimal Rp 7.500, disinsentif.

Sementara untuk kendaraan yang sudah melakukan uji emisi dan dinyatakan lulus akan dikenakan tarif insentif Rp 4.000 di jam pertama, dan jam berikutnya sebesar Rp 2.000 per jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com