Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemahnya 3T Jadi Tantangan Serius Indonesia Usai Masuknya Virus Corona B.1.1.7

Kompas.com - 06/03/2021, 15:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, menilai tak perlu strategi berlebihan dalam menanggulangi penyebaran virus corona varian B.1.1.7 di Indonesia.

Strategi penanganan pandemi tetap sama, baik dengan datangnya varian virus corona asal Inggris itu maupun tidak, yaitu 3M pada penduduk dan 3T (testing-tracing-treatment atau tes-lacak-isolasi) pada pemerintah.

"Apapun strain-nya, semua harus diisolasi. Virus (corona) yang sudah bermutasi di Indonesia, yang bukan B.1.1.7 juga banyak. Itu sudah diketahui lama, tahun lalu, tapi tidak banyak perubahan," jelas Pandu kepada Kompas.com, Sabtu (6/3/2021).

Baca juga: Virus Corona B.1.1.7 Sudah Menyebar di Jakarta Tanpa Terdeteksi?

Pandu menyoroti, pelaksanaan surveilans 3T oleh pemerintah Indonesia mestinya semakin kuat, sebab virus corona varian B.1.1.7 lebih mudah menular.

Ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah sebab, hingga pandemi telah berlangsung setahun lebih, kemampuan testing/pemeriksaan Indonesia sebagai tahap awal surveilans masih belum mumpuni.

Kemampuan tes PCR Indonesia masih di sekitar ambang minimal yang ditetapkan WHO, yakni 1 per 1.000 orang per pekan. Jumlah itu pun masih didominasi tes yang dilakukan di DKI Jakarta.

Baca juga: Virus Corona B.1.1.7 Muncul di Indonesia, Pemkot Tangerang Sebut 4M Kunci Pencegahan

Bahkan, pada Senin (1/3/2021) lalu, jumlah tes PCR di Indonesia terjun bebas ke angka 18.940 orang, jauh dari target minimal 40.000-50.000 tes per hari.

Dari segi tracing/pelacakan, Indonesia juga gagal memenuhi target lacak minimal 20-30 kontak erat dari 1 kasus konfirmasi positif Covid-19; dengan rata-rata pelacakan kontak erat belum sampai 1 banding 10.

"Bahwa dia (virus corona varian B.1.1.7) lebih mudah menular, kan artinya apa yang ada itu harus dikerjakan. Yang testing saja enggak dikerjain," sebut Pandu.

"Kuncinya diperkuat lah--surveilans, testing, pelacakan kasus harus benar-benar dilakukan dan penduduk juga jangan abai pakai masker. Cara pencegahannya tetap sama," ia menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com