Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Posko Ormas di Wilayah Tangsel Dibakar Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 07/03/2021, 17:44 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah posko milik dua organisasi masyarakat (ormas) di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan dibakar orang tak dikenal dalam sepekan terakhir.

Salah satunya terjadi di kawasan Jalan Setia Budi, Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Minggu (7/3/2021) dini hari. Posko milik salah satu ormas itu diduga dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal.

"Tadi malam, yang pasti di atas jam 12 karena kalau di bawah jam 12 masih ramai orang kan," ujar Rohman, salah seorang pemilik warung di dekat lokasi kejadian, Minggu (7/3/2021).

Baca juga: Diduga Rebutan Daerah Teritorial, Dua Ormas Bentrok, 1 Mobil Dibakar

Rohman mengaku tidak mengetahui secara pasti peristiwa pembakaran tersebut. Dia hanya memastikan bahwa posko tersebut dalam keadaan kosong dan kini sudah dipasang garis polisi.

"Enggak ada korban, kebetulan pas kosong itu pos PP-nya. Kondisi sudah hangus, dipasang garis polisi," ungkapnya.

Kejadian serupa juga terjadi di Kawasan Parigi, Tangerang Selatan yang dibakar oleh empat orang pada Jumat (5/3/2021) kemarin.

Aldo (23), warga setempat menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat pagi sekitar 03.30 WIB.

Posko tersebut dibakar setelah para anggota yang berkumpul sejak Kamis (4/3/2021) malam membubarkan diri.

Baca juga: Perebutan Wilayah Kekuasaan yang Berujung Bentrokan Ormas FBR dan PP di Lenteng Agung

"Apinya lumayan gede sampai mau merambat ke atas. Saya sama sekuriti sama orang-orang sekitar sini yang lewat padamin pakai air," ujarnya saat ditemui dilokasi.

Aksi tersebut pun terekam kamera pengintai yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Dalam video tersebut terlihat empat orang yang saling berboncengan motor mendatangi lokasi dan langsung membakar posko.

Keempat orang tersebut pun langsung melarikan diri usai melakukan aksinya.

"Di CCTV sih kelihatan empat orang pakai jaket ojek online. Mereka bawa senjata tajam, sekuriti diancam katanya. Terus sekuritinya masuk ke dalam pos, takut," kata Aldo.

Menurut Aldo, polisi dan anggota ormas tersebut sudah mendatangi lokasi kejadian dan memasang garis polisi.

"Langsung hari itu juga polisi sama Babinsa (TNI), pas jumat pagi. orang FBR-nya, ormasnya juga pada kesini ngecek," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin saat ditemui di Kampung Tangguh Jaya Pamulang, pada Minggu (7/3/2021) menolak memberikan komentar terkait rentetan kejadian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com