Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Minta Rizieq Merenung usai Walk Out: Saat Emosi Kita Tidak Bisa Berfikir Jernih

Kompas.com - 19/03/2021, 18:06 WIB
Ihsanuddin,
Nirmala Maulana Achmad,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim ketua Suparman Nyompa meminta mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab untuk merenungkan kembali aksi mogoknya meninggalkan ruang sidang di rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri.

Rizieq diagendakan untuk mengikuti sidang lanjutan kasus kerumunan pada Jumat (19/3/2021) dengan agenda pembacaan dakwaan.

Sidang disiarkan secara virtual dari rutan Bareskrim dan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.

Menurut Suparman, tindakan walk out yang dilakukan oleh Rizieq hanya akan merugikan dirinya.

Karena dengan begitu ia tidak bisa menggunakan hak untuk mengomentari dakwaan yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum (JPU) sepanjang sidang.

Baca juga: Sama dengan Rizieq, 5 Terdakwa Kasus Petamburan Juga Tolak Sidang Virtual

Namun, hakim masih memberikan kesempatan untuk Rizieq apakah ingin mengajukan keberatan atas dakwaan tersebut atau tidak. Kesempatan diberikan hingga Selasa (23/3/2021) mendatang.

"Mudah-mudahan habib (Rizieq) nanti bisa merenung, berfikir secara tenang. Karena jika emosi kita tidak bisa berfikir dengan jernih," ujar Hakim Suparman.

Ia kembali mengingatkan Rizieq bahwa sidang yang diselenggarakan ini merupakan sidang negara yang tidak bisa diganggu oleh apapun, termasuk aksi mogok terdakwa.

Oleh karena itu, kesempatan sidang untuk memperoleh keadilan harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tegasnya.

Rizieq yang kembali dihadirkan di ruang sidang di rutan Bareskrim, usai dipaksa oleh jaksa dan anggota polisi di rutan tersebut, hanya berdiri mendengarkan masukan dari hakim.

Baca juga: Jaksa: Terdakwa Rizieq Shihab Tidak Hormati dan Hina Persidangan

Ia tidak memberikan komentar sepatah kata pun. Begitu pula dengan kuasa hukum yang disebut hadir di ruang sidang bersama Rizieq.

Sebelumnya pada Jumat pagi, Rizieq menyatakan pada majelis hakim bahwa dirinya tidak ikhlas dihadirkan di ruang sidang tersebut.

Sebagaimana sidang perdana yang terjadi Selasa lalu, ia bersikeras agar sidang dilakukan secara tatap muka di PN Jakarta Timur.

"Saya didorong, saya tidak mau hadir. Sampaikan ke majelis hakim saya tidak rida dunia akhirat," kata Rizieq dengan nada tinggi.

Untuk diketahui, Rizieq diagendakan untuk mengikuti sidang kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat; kasus kerumunan di Megamendung, Puncak; dan kasus tes usap (swab test) palsu RS Ummi Bogor hari ini.

Baca juga: Rizieq Tak Komentari Dakwaan yang Dibacakan Jaksa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com