JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pendiri organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI), Herman Lantang, meninggal dunia pada Senin (22/3/2021) dini hari di usia yang ke 80 tahun.
Berita duka ini dikonfirmasi oleh anggota Mapala UI, Syamsirwan Ichien, pada Senin. Herman meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan, Banten.
"Herman saat ini mau dibawa dari RSUD Tangsel ke Rumah Duka Harapan Kita," ujar Ichien.
Dilansir dari Wartakotalive.com, Herman Lantang adalah mantan mahasiswa jurusan Antropologi di Fakultas Sastra UI pada tahun 60 an.
Ia juga merupakan salah satu pendiri Mapala UI, dan pernah menjabat sebagai ketua organisasi tersebut pada tahun 1972-1974.
Baca juga: Pendiri Mapala UI Herman Lantang Meninggal Dunia
Herman Lantang adalah sahabat dari aktivis di era pemerintah Soekarno dan Soeharto, Soe Hok Gie.
Bersama Gie, dia menjadi inspirator gerakan demo long march mahasiswa UI untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno, pasca Gerakan 30 September 1965 (G30S) dan gerakan mahasiswa yang menggulirkan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura).
Pria yang di masa tuanya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ini lahir di sudut kota kecil Tomohon, Sulawesi Utara, pada 2 Juli 1940.
Dalam buku baptisnya ia diberi nama Herman Onesimus Lantang.
Kegemarannya terhadap alam muncul ketika ayahnya yang berprofesi sebagai tentara sering mengajaknya keluar-masuk hutan di Tomohon untuk berburu.
Setelah tamat dari Europrrshe Lagere School SR GMIM4 (setaraf SD), Herman kecil melanjutkan ke SMPK Tomohon.
Baca juga: [Obituari]: Herman Lantang adalah Petualangan Itu Sendiri
Herman mulai hijrah ke ibukota bersama orangtuanya yang saat itu dipindahtugaskan ke daerah baru.
Di Jakarta inilah Herman melanjutkan kembali pendidikan formalnya di SMA 1 (Budi Utomo) pada tahun 1957.
Pada tahun 1960, setelah melalui segudang tes yang cukup rumit, Herman pun berhasil masuk ke Fakultas Sastra UI Jurusan Antropologi, yang banyak berkutat dengan kebudayaan dan perilaku manusia.
Melalui jurusan ini, Herman melakukan penelitian mendalam terhadap perilaku suku terasing Dhani di Papua pada tahun 1972. Ini yang mengantarkannya mencapai gelar sarjana penuh.