Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pendiri Mapala UI Herman Lantang yang Baru Berpulang, Soe Hok Gie Meninggal di Pangkuannya

Kompas.com - 22/03/2021, 12:34 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Kemudian, ketika tak lagi berkegiatan di kampus, jiwa petualangannya membuat Herman diterima di beberapa perusahaan pengeboran minyak ternama, seperti: Oil Field all part of Indonesia, East Malaysia Egypt dan Australia East Texas USA.

Baca juga: Digitalisasi, Mapala UI Selamatkan 10.000 Lebih Koleksi Foto Jadoel

Di dunia kerjanya, Herman dikenal sebagai Mud Doctor yang menangani masalah lumpur-lumpur dalam pengeboran minyak bumi.

Kemudian pada tahun 1974, Herman sempat mengecam pendidikan singkar di Houston Texas. Ia mengambil studi tentang "Mud School".

Di masa pensiunnya, Herman mengambil "jalan lain" yang jauh dari petualangan dan kerja lapangan. Pria ini ternyata sangat suka berwisata kuliner dan memiliki hobi memasak.

Dengan modal ala kadarnya, rumahnya di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pun disulap menjadi toko kue "Kelapa Tiga Taart Tempo Doeloe".

Di toko ini ia menjual aneka panganan kue-kue klasik yang menurutnya agak susah ditemukan di Jakarta.

Didampingi oleh satu dari tiga anaknya, Herman memasak sendiri kue-kue itu. Herman mengaku memiliki banyak buku resep kue klasik Belanda, sebut saja oentbijkoek dan klappertaart.

Baca juga: Mapala UI Jajaki Sungai Perawan Ae Dikit

Gie meninggal di pangkuannya

Herman bersahabat dekat dengan aktivis kenamaan Soe Hok Gie, yang kisahnya diangkat ke layar lebar dengan judul "Gie".

Pria ini meninggal beberapa jam sebelum genap berusia 27 tahun di gunung tertinggi Pulau Jawa, yakni Semeru, karena menghirup gas beracun.

Bersama tujuh orang temannya, termasuk Herman, Gie berangkat menuju Gunung Semeru pada 12 Desember 1969. Mereka berangkat dari Stasiun Gambir pukul 07.00 WIB ke Stasiun Gubeng Surabaya.

Pendakian kali ini istimewa lantaran Gie akan merayakan ulang tahun ke-27 pada 17 Desember 1969.

Setibanya di Semeru, mereka mulai mendaki dengan dibagi menjadi dua tim. Gie dan Herman berbeda tim.

Baca juga: Mapala UI Perkenalkan 3 Destinasi Wisata Baru Papua Barat

Rombongan Gie lebih dulu tiba di puncak, mereka lantas menunggu tim satunya. Ketika Herman tiba di puncak, ia melihat Gie dalam kondisi duduk.

Idhan yang datang bersama Herman juga ikut duduk, namun Herman tetap berdiri.

Karena duduk itu, menurut Herman, Gie dan Idhan menghidup gas beracun yang massanya lebih berat dari oksigen. Tiba-tiba saja kedua pria ini menggelepar dan meninggal di pangkuan Herman.

(Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf/ Kompas.com, Tita Meydhalifah)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Herman Lantang, Pendiri Mapala UI dan Sahabat Soe Hok Gie Meninggal Dunia, Ini Profilnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com