JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian lahan lapangan Golf Bandar Kemayoran di Jakarta Pusat, akan diubah menjadi hutan kota.
Rencana itu pertama kali diungkapkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam acara penanaman pohon yang digelar PDI-P di hutan kota Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Minggu (21/3/2021).
Awalnya, Pratikno berterimakasih kepada PDI-P yang telah menggelar giat penanaman pohon.
"Karena ini benar-benar sesuai dengan semangat kami di Kementerian Sekretariat Negara yang mengelola dua Badan Layanan Usaha, yaitu GBK dan Kemayoran," kata Pratikno.
Pratikno lalu mengatakan, dulunya lahan hutan kota di GBK ini berfungsi sebagai lapangan golf. Namun, pada 2016, lapangan golf itu kemudian disulap menjadi hutan kota agar bisa dinikmati masyarakat luas.
Baca juga: Lapangan Golf Kemayoran Akan Jadi Hutan Kota, Ada Danau hingga Tanaman Mangrove
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada kemudian mengungkapkan, hal yang sama bakal dilakukan di kawasan Kemayoran.
"Kemayoran itu ada lapangan golf. Sekali lagi, tentu saja lapangan golf eksklusif. Tidak bisa masyarakat masuk. Kontraknya habis dan kmi putuskan untuk tidak diperpanjang," kata dia.
Pratikno mengatakan, perubahan fungsi dari lapangan golf di GBK dan Kemayoran menjadi ruang terbuka ditujukan untuk pusat kegiatan masyarakat Ibu Kota.
"Sesuai arahan Pak Presiden kami harus menyediakan sesuatu yang langka untuk rakyat, untuk masyarakat Jakarta khususnya, yaitu public space, oksigen yang berlimpah," kata dia.
Sekretaris Mensesneg Setya Utama mengatakan, secara keseluruhan lapangan golf di Kemayoran itu memiliki luas 33 hektar. Sebanyak 18 hektar lahan lapangan golf di sisi utara yang akan disulap menjadi hutan kota.
Jika digabung dengan hutan kota Kemayoran yang sudah ada saat ini, maka luasnya bisa mencapai 22 hektar. Artinya lima kali lebih luas dari hutan kota di GBK yang luasnya 4,6 hektar.
"Keunggulan dari Kemayoran ini memang daya dukungnya lebih luas. Jadi lebih bagus," kata Setya kepada Kompas.com, Senin kemarin.
Berbeda dari hutan kota GBK yang hanya terdiri dari rerumputan dan pepohonan, hutan kota Kemayoran terdapat danau yang cukup luas.
Setya mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pembersihan air di danau tersebut agar tidak berwarna hitam dan berbau.
"Ada danau air tawar, danau air payau. Pak Mensesneg ingin airnya ditata dulu. Jangan nanti pas dibuka airnya tidak layak," kata Setya.