Hal senada diungkapkan oleh Desy (31) warga Kecamatan Setu yang memilih untuk tidak memasukan anaknya ke Taman Kanak-Kanak (TK) pada tahun ajaran 2021/2021.
Walaupun para guru sudah menjalani vaksinasi Covid-19, kata Desy, keluarganya tetap khawatir akan terjadi penularan virus corona di sekolah.
"Kayaknya enggak tahun ini deh. Antisipasi saja," kata Desy.
"Guru memang sudah divaksin, tapi kan kayak orangtua muridnya, yang nganter atau anak-anaknya kan belum," sambungnya.
Sementara itu, seorang warga Pondok Cabe, Sari (32) mengaku setuju dengan wacana pemerintah menggelar kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka pada Juli mendatang.
Menurut Sari, kegiatan belajar mengajar di sekolah jauh lebih efektif untuk anak-anak dibanding secara daring.
"Anak saya kan mau TK ya tahun ini, bentar 5 tahun. Kalau memang bisa tatap muka, ya lebih baik. Kalau di TK kan belajarnya jadi lebih teratur, efektif lah. Kalau di rumah malah maunya main melulu," ungkap Sari.
Dia meyakini para guru dan orangtua bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik sekaligus mengajarkannya kepada para murid.
"Saya sih yakin aja protokol kesehatan di sekolah akan ketat buat meminimalisir potensi penularan," pungkas Sari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.