Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Gunakan Kamera Tilang Elektronik Statis dan Mobile, Ini Bedanya

Kompas.com - 24/03/2021, 18:29 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya telah menerapkan 98 kamera electronic traffic law enforcement (ETLE) statis dan 30 ETLE mobile untuk menindak pelanggar lalu lintas di Jakarta.

Meski memiliki tujuan yang sama, kedua jenis kamera ETLE itu memiliki cara kerja yang berbeda.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, sejumlah kamera ETLE statis yang saat ini sudah terpasang di beberapa ruas jalan di Jakarta memiliki teknologi yang canggih.

Kamera ETLE itu sudah mampu mendeteksi nomor kendaraan, merekam, dan menyimpan bukti pelanggaran.

"Dia (ETLE statis) jauh lebih canggih karena sudah langsung automatic number plat recognition (ANPR)," ujar Sambodo kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Tilang Elektronik Nasional Diterapkan, Pelanggar dengan Pelat Nomor Luar Jakarta Bisa Ditindak

Sementara itu, kamera ETLE mobile terpasang di beberapa helm petugas dan mobil patroli.

Adapun sistem cara kerjanya dapat merekam atau menangkap gambar pergerakan kendaraan yang melanggar.

Setelahnya, rekaman dalam kamera ETLE itu akan diperiksa setelah anggota selesai melakukan patroli.

Pemeriksaan rekaman dari kamera ETLE akan dilakukan di Polda Metro Jaya.

"Nanti dibuka memori kamera kemudian dilihat videonya, dianalisa mana yang kira-kira memenuhi unsur (pelanggaran) dan cukup bukti, kemudian dicocokkan dengan database kendaraan kami, baru kemudian itu kami kirimkan surat tilang," kata Sambodo.

Baca juga: Aturan Lengkap Tilang Elektronik: Lokasi, Jenis Pelanggaran, Denda hingga Cara Bayar

Sambodo mengatakan, peralatan sistem tilang elektronik mobile yang saat ini sudah dioperasikan di beberapa ruas jalan di Jakarta telah efektif.

Hanya saja, kata Sambodo, anggota yang melakukan patroli harus tepat merekam gambar pelanggar agar memudahkan mendeteksi untuk dilakukan penindakan tilang.

"Sudah sangat efektif untuk peralatan, hanya membiasakan anggota untuk menggunakan kamera padanya sehingga hasil tangkapan videonya itu dapat (terlihat jelas) memenuhi unsur, alat bukti pelanggaran lalu lintas," kata Sambodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com