JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penembakan yang dilakukan Bripka Cornelius (inisial CS) di Kafe Raja Mura (Kafe RM) Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (29/3/2021).
Tiga orang tewas, salah satunya anggota TNI, dan seorang terluka dalam peristiwa tersebut.
Rekonstruksi digelar sekitar pukul 13.50 WIB. Bripka Cornelius dihadirkan langsung di tempat kejadian perkara.
Berdasarkan rekonstruksi, diketahui bahwa Bripka Cornelius tiba di kafe pada pukul 02.00 WIB
"Pada hari Kamis tanggal 25 Februari 2021 sekira pukul 02.00 WIB, tersangka Cornelius dan saksi Fegi sampai di Raja Mura Cafe, Jakarta Barat dengan menggunakan mobil milik tersangka Cornelius (Ertiga S 1444 HAN), dan memarkirkan kendaraan tersebut di pinggir jalan sebelah kiri dari depan Raja Mura Cafe," kata penyidik dalam rekonstruksi.
Baca juga: Rekonstruksi di Kafe RM Cengkareng: Bripka Cornelius Pesan 2 Botol Miras, Cekcok, hingga Penembakan
Kemudian, Cornelius masuk ke dalam kafe dan memesan satu botol minuman beralkohol bermerk Black Label.
"Kemudian, saksi Intan dan saksi Tiara datang menemani tersangka Cornelius dan saksi Fegi, dengan posisi saksi Intan menemani tersangka Cornelius dan saksi Tiara menemani saksi Fegi," lanjut penyidik.
Tak puas meminum botol pertama, Cornelius memesan lagi sebotol Black Label.
Pada pukul 04.00 WIB, kafe Raja Mura hendak tutup. Karena itu, Intan mengambil bill minuman yang dipesan Cornelius.
"Tersangka Cornelius yang mabuk dan tertidur di sofa dalam posisi duduk dibangunkan oleh saksi Intan dan saksi Fegi," kata penyidik.
"Setelah tersangka Cornelius bangun, saksi Intan memberitahukan bahwa tagihan yang harus dibayar berjumlah Rp 3.335.000," lanjut penyidik.
Baca juga: Sosok Feri Simanjuntak Korban Penembakan Bripka CS di Mata Temannya
Saat dibangunkan, Cornelius mengaku kepada Intan bahwa ia dalam keadaan mabuk.
Manajer kafe Hutapea lalu lewat di depan meja Cornelius dan Intan duduk.
"Kemudian saksi Intan mengatakan bahwa tersangka Cornelius belum melakukan pembayaran, dan korban Hutapea menyuruh menunggu hingga tersangka Cornelius sadar," kata penyidik.
Selanjutnya, Cornelius bersama Intan berjalan menuju kasir.
Di meja kasir, Cornelius kembali bertanya jumlah tagihan minuman yang ia pesan kepada Intan.
Usai memberi tahu jumlah tagihan, Intan pergi dari meja kasir.
Saat Cornelius belum juga melakukan pembayaran, Hutapea meminta Sinurat yang merupakan anggota TNI, untuk membantu menagih Cornelius.
"Korban Sinurat berdebat dengan tersangka Cornelius di sisi luar meja kasir," kata penyidik.
Melihat hal tersebut, Fegi segera menjauhkan Cornelius dari meja kasir.
Baca juga: Bripka CS Pelaku Penembakan di Kafe RM Cengkareng Ternyata Naik Pitam saat Ditagih Rp 3,3 Juta
Ia meminta Cornelius bersabar dan menyelesaikan masalah pembayaran.
Hutapea kemudian mengampiri meja kasir dan bertanya pada kasir bernama Doran Manik berapa jumlah tagihan.
"'Berapa sih bonnya?' Lalu korban Doran Manik menjawab 'Rp 3.335.000'. Lalu korban Hutapea mengatakan kepada tersangka Cornelius 'sudah bayar saja Rp 3.300.00'," kata penyidik.
Seketika, Cornelius mengeluarkan senjata api jenis revolver yang ia bawa di tas pinggangnya.
Melihat hal itu, Fegi segera memeluk Cornelius dari belakang.
Namun, hal tersebut tak mencegah Cornelius menembak orang-orang yang ada di kafe hari itu.
"Tersangka Cornelius menembakkan senjata api miliknya ke korban Sinurat," kata penyidik.
Korban Sinurat terjatuh, tapi Cornelius kembali menembaknya satu kali lagi.
Pelaku kemudian menembakkan pelurunya yang ketiga ke arah kasir.
Tembakan tersebut mengenai Hutapea. Korban pun terjatuh.
Fegi yang sebelumnya memeluk Cornelius juga terjatuh.
Pelaku kemudian mengambil ponsel miliknya dan pergi dari lokasi.
Cornelius kemudian menembak untuk keempat kalinya ke arah kasir Doran Manik.
Tak berhenti di situ, Cornelius menembakkan senjata apinya sebanyak dua kali lagi ke arah meja kasir dan mengenai Feri Saut Simanjuntak, pegawai dari kafe.
Kemudian Cornelius keluar dari kafe lalu mengisi ulang peluru senjata api miliknya.
Fegi melaporkan kejadian tersebut kepada anggota Polsek Kalideres.
Anggota Polsek Kalideres kemudian datang dan membawa Cornelius ke Mapolsek.
Peristiwa penembakan ini menewaskan tiga orang, yaksi Sinurat, Feri Saut Simanjuntak, dan Doran Manik.
Sementara, Hutapea dalam keadaan luka-luka.
Setelah peristiwa itu, Kafe RM disegel permanen sebab melanggar aturan jam operasional di masa pandemi.
Sebelumnya, kafe juga sudah sempat ditindak dua kali oleh Satpol PP karena pelanggaran protokol kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.