“Awalnya yang pertama lebih kenceng. Setelahnya berturut-turut tembakannya,” ujar Ari saat ditemui, Rabu sore.
Baca juga: Bambang Soesatyo: Pelaku Teror di Mabes Polri Bukan Anggota Perbakin
Ari, yang merupakan juru parkir di sekitar lokasi, tengah memindahkan mobil yang terparkir ketika mendengar suara tembakan.
“Setelah tembakan pertama, saya keluar dari mobil. Saya kira ada apa. Saya langsung ke tengah. Saya juga jaga jarak karena takut tembakan meleset,” lanjut Ari.
Seorang sopir ojek online bernama Masron juga mendengar letusan senjata api itu.
“Suara tembakannya ada 6-7 kali. Saya kira ada senjata macet, dibuang, tapi kok beruntun tembakannya. Yang pertama lebih kenceng. Yang kedua ketiga lebih pelan,” kata Masron.
Pasca-penembakan terjadi di dalam Mabes Polri, aparat kepolisian langsung meminta sejumlah wartawan yang ada di Divisi Humas Polri keluar area komplek Mabes Polri.
Wartawan langsung digiring keluar area Mabes dan diminta menjauh.
Baca juga: Mabes Polri Diserang, Terduga Teroris Jatuh Tersungkur Dekat Kantor Kapolri
Wartawan pasca-penembakan berada di jalan raya, di seberang gedung utama Bareskrim dan kantor Kapolri.
Jalan Trunojoyo saat itu masih bisa diakses, tetapi diminta tidak boleh berhenti di sekitar Mabes Polri.
Pantauan Kompas.com, tim Gegana tampak mendekati ZA yang jatuh tersungkur di halaman depan.
Tim Gegana berpakaian pelindung memeriksa jenazah itu, tampak memastikan apakah ada bahan peledak atau tidak.
Setelah dinyatakan aman, tim dari Biddokkes Polri kemudian merapat bersama aparat kepolisian bersenjata laras panjang memeriksa lagi jenazah tersebut.
Jenazah ZA kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diotopsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.