Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Ketiga ke Rumah Ketum PA 212 Slamet Maarif: Terekam CCTV hingga Misteri Motif

Kompas.com - 02/04/2021, 08:48 WIB
Muhammad Naufal,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Rumah Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif, di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, lagi-lagi dilempari batu oleh orang tak dikenal, Kamis (1/4/2021) dini hari. Kasus serupa sebelumnya pernah terjadi pada Februari 2020.

Kemudian, pada Desember 2020, orang tak dikenal juga sempat merusak mobil miliknya di garasi rumah yang sama.

Berikut sederet fakta dari aksi penyerangan yang terakhir terjadi di rumah Slamet.

1. Kronologi

Lemparan batu dini hari kemarin menyebabkan kaca jendela rumah Slamet pecah.

Jendela yang pecah kali ini pun jendela yang sama dengan yang dilempari batu pada tahun lalu.

"Kami pas lagi tidur tahu-tahu dengar suara 'gumbrang', kaca pecah. Kami bangun, kami lihat belakang tidak ada apa-apa, kemudian saya curiga, jangan-jangan kayak dulu nih," kata Slamet kepada wartawan, Kamis.

Baca juga: Tiga Aksi Teror yang Menyerang Ketua PA 212 Slamet Maarif: Rumah Dilempari Batu, Mobil Dirusak

Ia kemudian mengecek dari dalam ruangan, membuka gorden, dan mendapati kaca jendela ruang salat sudah pecah.

Slamet lantas memeriksa rekaman kamera CCTV rumahnya dan mendapati insiden itu terjadi pukul 01.59 WIB, ketika orang-orang tak dikenal melempar batu dari jarak sekitar 2 meter dari jendela sasaran.

"Pelakunya empat orang, pakai dua motor. Semua rapat, pakai helm, masuk dari arah sini (depan kompleks), lalu berputar, sampai sini lagi dia lempar, dia lari," ujar dia.

Baca juga: Isu Politik Lagi Sepi, Ketum PA 212 Slamet Maarif Bingung Rumahnya Kembali Dilempari Batu

"Saya tungguin juga, jangan-jangan kayak dulu, balik lagi, karena dulu kan balik lagi. Ternyata tidak. Sampai dengan azan subuh kami tungguin CCTV, empat orang dan dua motor itu tidak balik lagi," ucap Slamet.

Slamet memastikan, tidak ada seorang pun yang terluka akibat insiden ini.

Ia berharap teror yang sudah tiga kali terjadi di rumahnya dalam kurun 2020-2021 tak terjadi lagi.

"Kami berharap yang ketiga bisa diungkap. Mudah-mudahan dari CCTV, pelat nomornya bisa terbaca dan sebagainya, dan ke pihak kepolisianlah kami serahkan," ungkap Slamet.

 

2. Dilakukan orang yang sama

Slamet mencurigai pelaku merupakan orang yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com