Di antara bisnis yang dijalani Muchsin adalah kebun sawit dan alpukat, serta jual beli senjata, termasuk airgun dan bedil angin.
"Seperti kebiasaan pedagang di wilayah Pidie, (Muchsin) taat beragama dan rasional dalam mengelola bisnis. Dia sangat sukses dalam berbagai bisnis, perkebunan sawit, dagang airgun, jual beli bedil angin, dan perkebunan alpukat," katanya.
Al Chaidar mengaku sempat berkomunikasi dengan beberapa rekannya yang mengatakan bahwa Muchsin tidak tahu-menahu dengan aksi Zakiah Aini di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
"MK sangat anti terhadap ISIS dan membawa pemahaman yang sangat moderat setelah keluar dari penjara," ujarnya.
Baca juga: Zakiah Aini dan Maraknya Teroris Wanita di Indonesia pasca ISIS
Menurut Al Chaidar, bisnis yang dijalankan Muchsin tidak ada kaitannya dengan aksi terorisme. Itu merupakan bisnis legal.
"Tidak ada kaitan apapun dengan terorisme, cuma saja kadarullah pembelinya melakukan aksi yang menyalahgunakan fungsi dari airgun itu sendiri dan tentu juga keliru dari sisi agama," ungkap Al Chaidar.
Zakiah dilumpuhkan pada Rabu (31/3/2021) sore saat hendak menyerang petugas kepolisian di kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Perempuan berusia 25 tahun ini berhasil masuk ke markas polisi dengan menerobos lewat pintu belakang.
Dalam video amatir dan rekaman CCTV yang disiarkan Kompas TV terlihat Zakiah, yang menggunakan jilbab biru dan baju hitam, berjalan di dalam Mabes Polri sambil mengacungkan senjata.
Baca juga: Detik-detik Mabes Polri Diserang, Terduga Teroris Masuk lalu Todongkan Senjata ke Polisi
Baku tembak pun terjadi antara pelaku dengan anggota kepolisian. Pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan timah panas kepolisian. Ia tewas di tempat.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Zakiah bergerak sendirian alias pelaku tunggal (lone wolf).
Zakiah memiliki ideologi radikal ISIS. Terbukti dari postingan yang ia unggah di media sosialnya.
"Berideologi radikal ISIS, yang dibuktikan postingan yang bersangkutan di media sosial," ujar Listyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu malam.
Menurut penelusuran kepolisian, sambung Listyo, pelaku penembakan memiliki akun media sosial Instagram yang baru dibuat beberapa jam sebelum kejadian di Mabes Polri.
Pada akun tersebut terdapat postingan bendera ISIS dan keterangan tulisan terkait jihad ISIS. (Tribunnews.com/ Wahyu Gilang Putranto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pengamat Terorisme Yakini Muchsin Kamal Penjual Senjata ke ZA Tak Bersalah Secara Yuridis".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.