Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Penanganan Longsor Lambat, Camat Jagakarsa: Ini Masalah Kewenangan

Kompas.com - 05/04/2021, 20:33 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Jagakarsa Alamsah menanggapi keluhan Ade Rahmat (47) terkait lambatnya penanganan tanah longsor di pinggir Sungai Ciliwung, tepatnya di Jalan Haji Said RT 06 RW 02, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Alamsah mengatakan, lambatnya penanganan tanah longsor di Jalan Haji Said karena persoalan kewenangan.

“Sebenernya ini (penanganan tanah longsor) karena kewenangan. Ini kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kami pemda ga bisa (tangani),” ujar Alamsah saat ditemui seusai pertemuan warga dan BBWSCC di dekat lokasi longsor, Senin (5/4/2021) siang.

Baca juga: Warga Keluhkan Lambatnya Penanganan Longsor di Srengseng Sawah, Jagakarsa

Menurut Alamsah, pihak Kecamatan Jagakarsa tidak berani melampaui wewenang BBWSCC. Namun, ia tetap menekankan kolaborasi antar-instansi untuk mendapatkan penanganan yang optimal.

“Tapi kita enggak boleh ngomong itu menjadi gak bisa jalan tapi kita ingin kolaborasi ini yang kita harapkan,” katanya.

Alamsah mengatakan, penanganan tanah longsor oleh BBWSCC adalah kewenangan pemerintah pusat. Ia melanjutkan, penanganan tanah longsor di Jalan Haji Said adalah penanganan di tingkat nasional.

Kini, penanganan tanah longsor direncanakan dengan pembuatan bronjong berisi karung pasir.

Baca juga: Turap Longsor di Jagakarsa, Sementara Dipasangi Kayu Dolken

Menurut Alamsah, penanganan tanah longsor dibuat untuk tahap darurat. Bronjong kawat nantinya akan dipasang dan berisi karung pasir sebagai penahan.

“Nanti dari Suku Dinas Sumber Daya Air juga akan mengerjakan kerjaan dari Kamis kemarin yaitu pembuatan dolken dipasang dan diisi oleh karung pasir,” tambah Alamsah.

Adapun pengerjaan bronjong dengan karung pasir akan dikerjakan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jagakarsa.

Baca juga: Bekas Longsoran di Srengseng Sawah Akan Dipasangi Bronjong Berisi Karung Pasir

Bronjong akan dibangun dengan panjang sekitar 30 meter dan tinggi sekitar 4-6 meter. Pembuatan bronjong akan disesuaikan dengan kontur tanah.

“Ditargetkan selesai penanganan selama satu bulan,” tambah Alamsah.

Sebelumnya, Ade Rahmat (47), warga terdampak tanah longsor di Jalan Haji Said, RT 06 RW 02, di pinggir Sungai Ciliwung, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, menilai penanganan tanah longsor di sekitar rumahnya sangat lambat.

Penanganan tanah longsor di pinggir rumahnya itu terkesan hanya janji belaka. Peristiwa longsor itu sendiri sudah terjadi setahun lalu.

“Seolah-olah ada pembiaran tanah longsor dari tahun lalu. Enggak ada tanggapan serius, cuma janji-janji aja. Kami pinginnya ada tanggap darurat,” kata Rahmat di rumahnya, Senin (5/4/2021) siang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com