"Kan pelajaran kita yang dulu dan sekarang beda. Paling kakaknya ikut bantu," ucap Umi.
Umi mengakui ada sedikit kekhawatiran anaknya bisa terpapar Covid-19 dengan belajar tatap muka di sekolah.
Namun, ia meyakini bahwa pihak sekolah dan semua siswa bisa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Ya dibilang khawatir pasti, tapi kan sudah dipersiapkan, pakai masker dan sebagainya," ujar dia.
Sama seperti Linda dan Umi, mayoritas orangtua siswa SDN 08 Kenari juga mendukung sekolah tatap muka di tengah pandemi.
Dari total 225 murid kelas 4-6, ada 214 murid yang diizinkan untuk mengikuti sekolah tatap muka.
Siang itu, Tuti Solihati tersenyum semringah di depan gerbang SDN Kenari 08. Selaku wali kelas, ia mengantarkan anak didiknya sampai ke gerbang dan memastikan mereka sudah dijemput oleh orangtuanya masing-masing.
Ia melambaikan tangan kepada para siswa yang satu per satu keluar dari gerbang sekolah.
Tuti mengaku sangat gembira akhirnya bisa kembali mengajar tatap muka dan bertemu langsung dengan siswa-siswi di sekolahnya.
"Memang sudah kangen banget sama murid-murid, senang banget akhirnya bisa mengajar lagi langsung di kelas," kata Tuti.
Tuti mengakui, pembelajaran secara daring yang diterapkan selama pandemi Covid-19 kurang efektif. Tuti merasa kesulitan untuk memantau perkembangan murid-muridnya.
"Jujur, memang lebih efektif tatap muka. Jadi kita sebagai guru bisa mengetahui langsung karakter siswa, kemampuan siswa, bisa membimbing langsung kalau memang siswa kurang paham," ujarnya.
Tuti mengakui masih ada kekhawatiran terkait pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Namun, ia meyakini tak akan terjadi penularan selama protokol kesehatan diterapkan secara ketat.
Ia menilai, pada hari pertama pembelajaran tatap muka ini, protokol kesehatan sudah sangat ketat diterapkan.
"Yang jelas harus protokol kesehatan," ujarnya.
Kepala Sekolah SDN Kenari 08 Hardi Priyono juga merasa senang melihat sekolahnya kembali diramaikan oleh kehadiran para siswa.
Ia berharap kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolahnya ini bisa terus berlangsung tertib dan menjadi contoh bagi sekolah lain.
"Dan nantinya pemerintah mengizinkan semua sekolah untuk buka, sehubungan para siswa sudah sangat merindukan belajar tatap muka secara normal," kata Hardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.