Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jam Sekolah Tatap Muka yang Mengobati Kerinduan...

Kompas.com - 08/04/2021, 07:59 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

"Kan pelajaran kita yang dulu dan sekarang beda. Paling kakaknya ikut bantu," ucap Umi.

Umi mengakui ada sedikit kekhawatiran anaknya bisa terpapar Covid-19 dengan belajar tatap muka di sekolah.

Namun, ia meyakini bahwa pihak sekolah dan semua siswa bisa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Ya dibilang khawatir pasti, tapi kan sudah dipersiapkan, pakai masker dan sebagainya," ujar dia.

Sama seperti Linda dan Umi, mayoritas orangtua siswa SDN 08 Kenari juga mendukung sekolah tatap muka di tengah pandemi.

Dari total 225 murid kelas 4-6, ada 214 murid yang diizinkan untuk mengikuti sekolah tatap muka.

Kerinduan guru

Siang itu, Tuti Solihati tersenyum semringah di depan gerbang SDN Kenari 08. Selaku wali kelas, ia mengantarkan anak didiknya sampai ke gerbang dan memastikan mereka sudah dijemput oleh orangtuanya masing-masing.

Ia melambaikan tangan kepada para siswa yang satu per satu keluar dari gerbang sekolah.

Tuti mengaku sangat gembira akhirnya bisa kembali mengajar tatap muka dan bertemu langsung dengan siswa-siswi di sekolahnya.

"Memang sudah kangen banget sama murid-murid, senang banget akhirnya bisa mengajar lagi langsung di kelas," kata Tuti.

Tuti mengakui, pembelajaran secara daring yang diterapkan selama pandemi Covid-19 kurang efektif. Tuti merasa kesulitan untuk memantau perkembangan murid-muridnya.

"Jujur, memang lebih efektif tatap muka. Jadi kita sebagai guru bisa mengetahui langsung karakter siswa, kemampuan siswa, bisa membimbing langsung kalau memang siswa kurang paham," ujarnya.

Tuti mengakui masih ada kekhawatiran terkait pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Namun, ia meyakini tak akan terjadi penularan selama protokol kesehatan diterapkan secara ketat.

Ia menilai, pada hari pertama pembelajaran tatap muka ini, protokol kesehatan sudah sangat ketat diterapkan.

"Yang jelas harus protokol kesehatan," ujarnya.

Kepala Sekolah SDN Kenari 08 Hardi Priyono juga merasa senang melihat sekolahnya kembali diramaikan oleh kehadiran para siswa.

Ia berharap kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolahnya ini bisa terus berlangsung tertib dan menjadi contoh bagi sekolah lain.

"Dan nantinya pemerintah mengizinkan semua sekolah untuk buka, sehubungan para siswa sudah sangat merindukan belajar tatap muka secara normal," kata Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com