Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Majalah Bobo yang Berulang Tahun Kemarin, Benarkah Bukan dari Indonesia?

Kompas.com - 15/04/2021, 15:08 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Majalah Bobo sudah menjadi bacaan populer anak-anak Indonesia sejak hampir lima dekade terakhir.

Majalah ini terbit pertama kali di Indonesia pada 14 April 1973. Itu artinya Bobo merayakan ulang tahun yang ke-48 pada hari Rabu kemarin.

Meski telah menjadi bacaan favorit banyak anak Indonesia, mungkin masih banyak yang belum tahu sejumlah fakta tentang majalah ini.

Berikut fakta majalah Bobo yang dirangkum Kompas.com, berdasarkan informasi yang ditayangkan akun YouTube Majalah Bobo:

Baca juga: Peringatan Dini Siklon Tropis 94W di Jakarta hingga Hujan Es di Bekasi

1. Berawal dari harian Kompas

Pada mulanya, harian Kompas yang terbit pertama kali pada tahun 1965 membuat halaman khusus untuk anak-anak.

Kemudian, muncul prakarsa dari pendiri surat kabar tersebut, yakni P.K. Ojong dan Jakob Oetama, untuk mengembangkannya menjadi majalah anak-anak.

Mereka lantas mempercayakan pengembangan majalah tersebut kepada J. Adi Subrata dan Tineke Latumeten.

Adi Subrata adalah salah satu pendiri majalah Intisari dan aktif sebagai wartawan harian Kompas. Tineke juga merupakan wartawan harian Kompas.

Baca juga: Sederet Dampak Siklon Tropis 94W yang Bisa Muncul di Jakarta

2. Diadaptasi dari Belanda

Harian Kompas kemudian membuat kerjasama dengan majalah Bobo Belanda untuk membuat majalah Bobo di Indonesia.

"Pada 14 april 1973 majalah Bobo pertama kali diterbitkan (di Indonesia)," terang akun YouTube Majalah Bobo.

Majalah tersebut awalnya hanya terdiri dari 16 halaman di kertas koran, dan menjadi majalah anak-anak pertama yang berwarna.

Dahulunya, Bobo merupakan hasil terjemahan.

Kini, isi majalah bobo seluruhnya dikerjakan oleh tim redaksi majalah Bobo di Indonesia. Isinya pun makin variatif.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Hujan Es di Bekasi Menurut Penjelasan BMKG

3. Karakter Belanda

Karena merupakan hasil adaptasi, sejumlah karakter di dalam majalah Bobo Indonesia merupakan karakter yang ada di majalah versi Belanda.

"Isi majalah Bobo Indonesia makin variatif, hanya saja nama dan karakternya masih asli Bobo Belanda," papar akun Youtube Majalah Bobo.

Akun Twitter @potretlawas, yang sering mengulas tentang berbagai potret dan cerita masa lalu, juga mengulas topik ini pada 2018 lalu.

Akun tersebut menjelaskan bahwa Bobo yang memiliki lisensi dari Belanda meng-Indonesia-kan nama tokoh-tokohnya.

Misalnya "Oom Slokop" yang diterjemahkan menjadi "Paman Gembul", "Tante Pieta Secuur" menjadi "Bibi Titi-Teliti, dan "Simmie Suiker & Rongrong" menjadi "Bona dan Rong Rong".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com