Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pangdam Jaya Hadapi Mahasiswa Tolak Omibus Law hingga Jadi Imam Shalat Berjemaah

Kompas.com - 19/04/2021, 11:13 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman sempat ramai diperbincangkan ketika foto yang menampilkan dirinya tengah shalat berjemaah dengan mahasiswa menjadi viral.

Dalam foto tersebut, Dudung nampak menjadi imam saat shalat berjamaah dengan mahasiswa yang berdemo menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan Medan Merdeka Barat, pada 8 Oktober 2020.

Dudung pun bercerita panjang tentang pengalamannya menghadapi para mahasiswa tersebut hingga menjadi imam saat shalat berjemaah.

Baca juga: Dudung Abdurachman, Loper Koran Jadi Jenderal

Cerita itu diungkapkan Dudung kepada Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam tayangan "BEGINU S2 EPS6: Dudung Abdurachman, Loper Koran dan Keberanian Bersikap Jenderal TNI" di Kanal YouTube Kompas.com.

Dudung bercerita, awalnya para mahasiswa itu memaksa untuk bisa masuk ke Istana.

Saat itu, Dudung sempat memegang pistol untuk menakuti mereka agar tidak bertindak brutal.

"Jadi pada saat saya berhadapan dengan mereka, mereka memaksakan kehendak akan ke Istana, mereka memaksakan kehendak," kata Dudung.

"Saya bilang kalau memaksakan kehendak kalian berhadapan dengan saya, ya saya pegang pistol saya saja, saya enggak akan tembak tapi saya takut-takuti lah biar dia tahu kalau saya tidak takut sama mereka," sambungnya.

Tak lama setelah Dudung mengatakan itu, adzan berkumandang.

Para mahasiswa itu mengajak Dudung dan pasukannya untuk shalat berjemaah dan meminta Dudung menjadi imam.

Baca juga: Perintahkan Copot Baliho Rizieq Shihab, Siapa Sosok Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman?

Dudung pun menyambut baik permintaan tersebut.

"Terus mereka, 'Gimana Pak, adzan berkumandang, bagaimana kalau kita shalat berjemaah?'. Oke, saya bilang mari kita shalat," tutur Dudung.

"Mereka minta saya pimpin, saya yakin bahwa ini kita berhadapan dengan Yang Maha Kuasa, enggak mungkin ada yang macam-macam," tambahnya.

Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman saat berbincang dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam tayangan BEGINU S2 EPS6: Dudung Abdurachman, Loper Koran dan Keberanian Bersikap Jenderal TNI di Kanal YouTube Kompas.com.Youtube KOMPAS.com Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman saat berbincang dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam tayangan BEGINU S2 EPS6: Dudung Abdurachman, Loper Koran dan Keberanian Bersikap Jenderal TNI di Kanal YouTube Kompas.com.

Setelah memimpin shalat, Dudung kemudian memberi penjelasan tentang omnibus law kepada para mahasiswa dengan ringkasan selebaran yang dibagikan.

"Setelah mereka baca selebaran itu, kan itu ringkasan saja, mereka banyak yang paham rupanya, akhirnya dialog kita dengan mereka," ujar Dudung.

Para mahasiswa itu kemudian berniat untuk bubar dan meminta Dudung mengawal mereka.

"Mereka bilang 'Pak kami mau kembali, cuma itu ada polisi ada TNI' mohon dikawal. Oke kami kawal, 15 (orang) di kanan, 12 (orang) di kiri. Akhirnya pulang mereka, sudah selesai, enggak jadi duduk di Istana," kata Dudung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com