"Bahkan menjelang Ramadan kemarin itu perhari bisa di atas 1.000 per 24 jam ya jadi orang ziarah datang pergi. Kalau ini kan itungannya orang tarawih juga belum peziarah," tambahnya.
Daeng menyebut, masjid ini sudah mengalami beberapa kali revitalisasi. Seperti yang dilakukan pada awal tahun ini.
Masjid Keramat Luar Batang menjadi salah satu cagar budaya yang mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kata Daeng, pengerjaan revitalisasi ini sudah hampir rampung.
"Alhamdulillah ya kalau progress revitalisasi sudah 95 persen mungkin, kayak aula utama tuh tinggal finishing banget. Cuma tinggal yang harus dicat ulang," ujarnya.
Daeng melanjutkan, sempat terjadi perdebatan saat menentukan konsep revitalisasi masjid tersebut.
Baca juga: Menelusuri Masjid Jami Tangkuban Perahu di Setiabudi
Sebab, pihak pengelola masjid meminta agar tidak banyak perubahan demi menjaga warisan budaya dari masjid ini.
"Kayak genteng, kita tetap mau model lama termasuk misalnya selasar, itu kan modelnya kuno banget, awalnya kan kemarin di sini agak modern tetapi setelah kita diskusi panjang antara pihak masjid dan yayasan pembangunan akhirnya disepakati jangan drastis perubahannya," tutur Daeng.
Daeng menambahkan, proses revitalisasi ini ditargetkan akan selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Rencananya, Masjid Keramat Luar Batang akan dibuka untuk para jemaah yang ingin menjalani shalat Ied, dengan penerapan protokol kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.