Modus tersebut, menurut Yusri, sama seperti tahun 2020 saat pemerintah juga melarang adanya mudik di Idulfitri.
"Modusnya hampir sama kayak tahun kemarin. Mereka promosikan orang yang menjadi calon penumpang melalui media sosial," papar Yusri.
Polisi siber pun dikerahkan untuk berpatroli, memantau kemungkinan adanya promosi dari travel gelap lain.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menambahkan, para sopir travel gelap itu memasang tarif tinggi ketika angkutan umum lain dilarang mengangkut penumpang untuk mudik.
"Modus operandi mereka patokan biaya lebih tinggi dari biasa. Contohnya, dari Jakarta-Cilacap Rp 300.000 sampai 350.000 padahal normal Rp 200.000," jelas Sambodo.
Sementara itu, polisi telah bersiap untuk mengantisipasi masyarakat yang tetap berencana mudik di tengah pandemi Covid-19.
Setidaknya ada 31 titik pos pengamanan untuk melakukan check point dan penyekatan yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: Klaster Perkantoran Meningkat, Kasus Terbanyak Ada di Jakarta Selatan
Sambodo menguraikan, masyarakat bisa saja menggunakan beragam modus demi berhasil lolos penjagaan dan bisa mudik.
"Modus-modus yang dilakukan masyarakat seperti misalnya naik ke bak truk, sembunyi di bagasi bus, kemudian di toilet bus, dan modus-modus lainnya," kata Sambodo
"Termasuk penggunaan travel gelap dan sebagainya itu semua akan kami antisipasi dan kami akan periksa semua kendaraan yang lewat," pungkasnya.
Salah satu sopir travel gelap yang terjaring polisi, Sugeng, mengaku tetap nekat mencari penumpang menjelang Lebaran 2021.
Kepada Kompas.com, Sugeng mengaku ditindak saat membawa dua orang penumpang dengan rute Jakarta-Jawa Tengah.
"Iya kami tahu kami travel gelap, karena tidak ada surat izin untuk mengangkut penumpang, makanya kena operasi, dibawa ke sini (Polda Metro Jaya)," kata Sugeng.
Baca juga: Saat Kuasa Hukum Rizieq Shihab Putar Video Kerumunan Jokowi dan Bima Arya di Persidangan
"Kami tahu larangan mudik itu tanggal 6-17 Mei. Tapi katanya ada perluasan, kami tidak tahu, jadi tetap narik karena untuk (cari) makan, akhirnya diamankan seperti ini," sambungnya.
Dia pun hanya bisa pasrah karena kendaraan yang disita baru bisa dikeluarkan oleh polisi usai Lebaran.