Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Malam, Bandara Soekarno-Hatta Sepi Penumpang

Kompas.com - 05/05/2021, 22:03 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, tampak sepi dari penumpang pesawat pada Rabu (5/5/2021) malam, beberapa jam sebelum larangan mudik Lebaran 2021 diterapkan pada 6-17 Mei 2021.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 20.15 WIB, hampir tidak ada antrean penumpang pesawat di gerbang E dan F yang merupakan lokasi check-in keberangkatan pesawat domestik di terminal itu.

Tampak di gerbang E hanya ada satu penumpang yang tengah memesan nomor tempat duduk di salah satu mesin yang disediakan.

Baca juga: H-1 Larangan Mudik, Diperkirakan 60.000 Penumpang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta

Serupa, di gerbang F juga hanya ada satu penumpang pesawat yang berada di loket check-in.

Berbeda dengan gerbang E dan F, gerbang A hingga D yang merupakan lokasi check-in keberangkatan pesawat internasional lebih banyak penumpang.

Salah seorang penumpang, Ketut (31) mengaku hendak bertolak ke Denpasar, Bali.

"Ini abis dari Lampung, transit di Bandara Soekarno-Hatta, mau berangkat lagi ke Denpasar (Bali)," papar Ketut ketika ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu.

"Tujuannya emang mau pulang kampung," sambung dia.

Ketut memilih untuk pulang kampung pada hari ini karena dia menghindari larangan mudik Lebaran 2021.

Pria 31 tahun itu mengaku hendak melihat kebunnya yang sudah lama tak dia rawat di Bali.

"Harga tiket naik ya. Biasanya di bawah Rp 2.000.000, tapi ini di atas Rp 2.000.000," ungkapnya.

Baca juga: Ingatkan Mutasi Virus Corona Ditemukan di Indonesia, Wagub DKI: Jangan Mudik

Di satu sisi, dia mengaku khawatir bakal menularkan virus Covid-19 di kampungnya.

Namun, karena sudah lama tak jumpa dengan sanak dan keluarganya, dia memutuskan untuk mudik dan tetap mematuhi protokol kesehatan selama di dalam pesawat.

"Khawatir sih, tapi yang penting protokol kesehatan harus tetep dijaga," tegas dia.

Ditemui di tempat yang sama, Sarah (28) berujar bakal bertolak ke Makassar, Sulawesi Satan.

Sarah memang berniat untuk mudik hari ini untuk menghindari larangan mudik Lebaran 2021.

"Baru dapet liburnya akhir-akhir. Kebetulan pas sebelum mudik dilarang," tutur dia ketika ditemui, Rabu malam.

Perempuan 28 tahun itu mengaku bakal mudik seorang diri. Sarah memilih untuk mudik lantaran Lebaran tahun 2020, dia memilih tetap di Jakarta.

"Tahun kemarin udah enggak balik. Jadi aku milih balik tahun ini. Asal aku patuh prokes, Insya Allah enggak apa-apa," urai dia.

Baca juga: Selama Larangan Mudik, PT KAI Operasikan 7 KA untuk Penumpang dengan Keperluan Mendesak

Pengelola Bandara Soekarno-Hatta menyebut bahwa tidak ada lonjakan penumpang pesawat hari ini.

Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muwardi berujar, diperkirakan terdapat 60.000 pergerakan penumpang di bandara tersebut.

"Penumpangnya masih dalam rentang batas normal, 40.000 sampai 60.000 pax (orang) hari ini," papar Holik melalui pesan singkat, Rabu.

Puluhan ribu penumpang tersebut, kata Holik, berangkat menggunakan 400-600 pesawat hari ini.

Dia menyatakan, keberangkatan pesawat hari ini didominasi oleh penumpang yang menuju Makassar, Sulawesi Selatan.

"Banyak juga penerbangan ke DPS (Denpasar, Bali), SUB (Surabaya, Jawa Timur), dan KNO (Medan, Sumatera Utara)," sebut Holik.

Dia menegaskan, pihaknya terus menerapkan protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta seperti yang telah ditetapkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

"Untuk menekan penyebaran Covid-19, Satgas Udara Covid-19 sudah mengimplementasikan protokol kesehatan dengan baik," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com