Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang: Buat SIKM Gratis, Lapor kalau Ada Oknum

Kompas.com - 07/05/2021, 15:17 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebutkan, pembuatan surat izin keluar masuk (SIKM) sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis.

Warga di Kota Tangerang wajib memiliki SIKM bila hendak melintas Kota Tangerang saat larangan mudik Lebaran 2021 diterapkan pada 6-17 Mei 2021.

"SIKM itu gratis se-Indonesia. Jadi, di mana pun, kalau dia mungkin ada keperluan mendesak atau mendadak, buat SIKM gratis," papar Arief melalui sambungan telepon, Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung

Arief berujar, bila ada oknum yang memungut biaya atau melakukan pungutan liar (pungli), warga dapat melaporkan hal tersebut di aplikasi Layanan Aspirasi dan Kotak Saran Anda (Laksa).

Laksa merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai tempat pengaduan masyarakat Kota Tangerang.

"Kalau ada oknum, ya laporin ke aplikasi Laksa. Laporin online aja, nanti Inspektorat yang jalan," ujar dia.

Di satu sisi, dia mengaku tidak mengetahui berapa jumlah masyarakat di Kota Tangerang yang sudah mengajukan pembuatan SIKM.

"Belum, saya belum tahu jumlahnya. Nanti saya cek," kata Arief.

Politikus Demokrat itu kembali mengimbau kepada warganya agar sebaiknya tidak usah mudik Lebaran dan menghabiskan waktu di rumah saja selama Hari Raya Idul Fitri 2021.

"Iyalah, jangan (mudik) udah. Tangerang udah kota paling indah buat Lebaran, jangan ke mana-mana. Kalau bisa di rumah aja," imbau Arief.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Pastikan THR untuk ASN Telah Disalurkan

Peraturan mengenai SIKM itu tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 130/1714-Tapem.

Berikut merupakan kriteria pemohon, tata cara, dan dokumen yang wajib disertakan saat hendak membuat SIKM berdasarkan SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik.

Lurah Gebang Raya L Nasih menyebutkan, pemohon SIKM hanya dibatasi untuk beberapa kriteria, yakni:

- Pemohon yang memiliki kerabat sakit

- Pemohon yang memiliki kerabat meninggal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com