Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kerumunan Jelang Lebaran, Satpol PP Jakbar Ketatkan Pengawasan di Tiga Titik Ini

Kompas.com - 10/05/2021, 11:05 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, petugas Satpol PP Jakarta Barat fokus mencegah kerumunan di tiga titik yang berpotensi menjadi pusat keramaian.

Tiga titik tersebut adalah kawasan Kota Tua, Tamansari; CNI, Kembangan; dan RPTRA Kalijodo, Tambora.

Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat menyatakan akan menerjunkan sebanyak 200 personel di lokasi tersebut. Jumlah petugas paling banyak diterjunkan di kawasan wisata Kota Tua.

"Ada sekitar 200 personel," ungkap Tamo melalui pesan tertulis, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Petugas Kalah Jumlah dengan Pemudik, Pos Penyekatan Kedungwaringin Dijebol Ribuan Orang

"Kota Tua ada 100 personel (3 shift), di CNI ada 40 personel (2 shift), di RPTRA Kalijodo ada 20 personel (2 shift) dan yang 40 personel sifatnya patroli atau mobile," imbuhnya.

Sebelumnya, Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin, mengimbau warga yang berada di Jakarta saat libur Lebaran 2021 untuk tidak berkerumun dan memenuhi tempat wisata.

"Tidak boleh ada kerumunan di tempat wisata pada saat hari lebaran atau setelah hari lebaran," kata Arifin di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/5/2021).

Arifin mengatakan, tempat wisata merupakan salah satu titik yang berpotensi menjadi pusat kerumunan saat libur Lebaran 2021. Pasalnya, banyak warga memilih akan menghabiskan waktu liburan mereka di tempat-tempat wisata.

Baca juga: Macet sampai 5 Km, Pos Penyekatan Pemudik di Kedungwaringin Terpaksa Dibuka Sementara

Dia juga mengatakan akan memperketat pengawasan di mal dan pusat perbelanjaan. Ada kemungkinan, banyak keluarga berwisata belanja setelah gagal mudik tahun ini.

Apalagi tahun ini diberlakukan larangan mudik lokal dalam kawasan aglomerasi Jabodetabek.

"Kita lihat sekarang ini ada kemungkinan (kerumunan) dalam masa lebaran (karena) orang dilarang mudik," ucap dia.

Dia meminta pengelola mal untuk memastikan aturan protokol kesehatan dijalankan dengan baik.

"Para pengelola mal untuk memastikan seluruh protokol kesehatan mal itu benar-benar berjalan," kata dia.

Arifin mengancam pengelola mal yang tidak taat menjalankan protokol kesehatan akan dikenakan sanksi seperti penutupan sementara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com