Situasi pada akhirnya dapat dikendalikan pada Senin sekitar pukul 01.50 WIB.
Baca juga: Usia Tak Lagi Faktor Utama, Sistem Zonasi PPDB DKI Jakarta 2021 Utamakan Calon Siswa di Satu RT/RW
Kesemrawutan di Pos Kedungwaringin tersebut diduga karena ada sejumlah pemudik yang menjadi provokator.
Kompas TV melaporkan, beberapa pemudik yang diduga menjadi provokator penerobos penyekatan sempat ditahan oleh petugas di pos.
Hal tersebut menimbulkan keributan di antara petugas dan pemudik.
Dalam tayangan Kompas TV, terlihat petugas beradu mulut dengan terduga provokator. Sementara ada pemudik lain yang mencoba menolong pihak yang tertangkap.
Ada pula terduga provokator yang melawan polisi saat coba diamankan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan, pihaknya menambah pos penyekatan sebagai respons dari kesemrawutan di Kedungwaringin.
Selain itu, petugas di pos juga akan ditambah.
"Jadi tiap masuk tiap tiga kilometer nanti ada penyekatan atau per lima kilometer ada penyekatan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Senin.
"Disekat, disekat, disekat sampai dengan kembali semua. Ini yang akan kami upayakan. Ini teknis kami, cara bertindak kami di lapangan," imbuhnya.
Yusri berharap, kejadian seperti di pos penyekatan di Kedungwaringin tidak terulang lagi seiring dengan diterapkannya kebijakan baru tersebut.
"Jadi sekali lagi kami ingatkan kepada masyarakat yang masih memaksa mudik untuk stop, berhenti sudah. Tidak usah. Kejadian kemarin cukup yang terakhir," ucapnya lagi.
(Reporter: Vitorio Mantalean, Sonya Teresa Debora / Editor: Sandro Gatra, Egidius Patnistik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.