Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPU Tegal Alur Sempat Dijebol Peziarah, Polisi Datang ke Lokasi Minta Warga untuk Bubar

Kompas.com - 14/05/2021, 14:04 WIB
Sonya Teresa Debora,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan aparat kepolisian berjaga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, yang sempat dijebol oleh peziarah pada Jumat (14/3/2021).

Gerbang menuju TPU yang ditutup sempat dibuka paksa oleh warga yang hendak melakukan ziarah pada Jumat pagi, sekitar jam 10.00 WIB. Sejumlah warga pun berhasil masuk untuk berziarah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, gerbang yang sempat dijebol kini telah kembali ditutup. Namun, warga masih berhasil masuk TPU lewat celah dari permukiman warga.

Polisi pun meminta warga untuk meninggalkan lokasi.

Baca juga: Petugas Kalah Jumlah, Para Peziarah Buka Paksa Gerbang TPU Tegal Alur

"Dilarang berziarah selama pandemi Covid-19," kata aparat lewat pengeras suara dalam mobil polisi dalam sebuah video yang diterima Kompas.com, Jumat.

"Harap segera meninggalkan TPU, Bapak, Ibu, dari rumah saja, untuk menghindari penularan Covid-19," kata salah seorang polisi.

Polisi, satpol PP dan petugas pamdal TPU sempat melakukan apel di lokasi pasca penjebolan TPU oleh warga.

"Dari Satgas dan Surat Gubernur dari pak Anies Baswedan pada poin 3 huruf e 'menghindari kerumunan karena kedatangan peziarah dalam waktu bersamaan maka ziarah kubur ditiadakan mulai rabu 12 Mei sampai minggu 16 Mei'," kata Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Bismo saat melakukan apel di lokasi.

Baca juga: Walau Dinyatakan Ditutup Sementara, TPU Semper Masih Didatangi Peziarah


Bismo meminta petugas melakukan langkah persuasif saat menyampaikan larangan berziarah kepada warga.

Sebelumnya, Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat menyatakan insiden terjadi lantaran jumlah peziarah yang datang dan memaksa untuk masuk ke TPU tak terbendung. Sementara, personel yang berjaga dalam jumlah terbatas.

"Udah maksimal itu anggota sebenarnya, tapi memang nggak kebendung," ungkap Tamo.

Menurut Tamo, petugas yang berjaga saat kejadian berlangsung adalah petugas makam dan Satpol PP. Sementara, petugas dari Polri-TNI belum tiba saat itu.

Adapun, video insiden tersebut viral di media sosial pada Jumat.

Dalam video tersebut terlihat sejumlah warga memukul dan mendorong gerbang TPU.

Kemudian gerbang secara paksa dibuka oleh warga. Sesaat setelah gerbang dibuka, puluhan warga yang mengendarai motor segera masuk ke dalam TPU.

Baca juga: Ziarah Dilarang Mulai 12-16 Mei 2021, TPU Selapajang di Kota Tangerang Ditutup

Halaman:


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com