BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi, Sutomo, menyatakan bahwa sejauh ini baru sekitar 10 persen dari jumlah perusahaan di wilayah tersebut yang menyanggupi ikut-serta program vaksin gotong-royong bagi pegawainya.
Perusahaan yang menyanggupi hal itu langsung mendaftar ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Padahal, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia, dengan banyak perusahaan tersebar dari level mikro hingga multinasional.
Baca juga: 110.062 Orang di Kota Tangerang Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama, 88.019 Dosis Kedua
"Tidak lebih dari 10-an persen yang masuk ke Kadin itu. Rata-rata (perusahaan) yang besar, yang menengah ke atas," kata Sutomo kepada Kompas.com pada Kamis (20/5/2021) sore.
Ia menjelaskan, situasi dunia usaha saat ini masih belum sepenuhnya pulih sejak dipukul pandemi awal tahun lalu.
Sebagian besar perusahaan masih mencoba bangkit, sehingga opsi untuk ikut program vaksinasi gotong-royong belum jadi prioritas.
Ditambah lagi, tak ada jaminan bahwa jika karyawan sudah divaksin, maka tidak ada lagi kasus Covid-19 yang ditemukan di lingkungan perusahaan.
Di samping itu, menurut Sutomo, keengganan para pegawai divaksinasi Covid-19 juga jadi salah satu fenomena yang jamak dijumpai di Kabupaten Bekasi.
Baca juga: 1 Keluarga di Johar Baru, Jakarta Pusat, Positif Covid-19 Usai Mudik
"Jadi memang banyak perusahaan berhitung sedetail itu. Pada prinsipnya, kondisi-kondisi sekarang masih banyak yang keberatan. Bagi perusahaan besar, kelihatannya sih oke saja, tapi yang middle-low rata-rata mengalami kesulitan," ungkapnya.
"Yang bisa ya rata-rata yang multinasional, kayak contohnya Astra Group, yang besar-besar seperti itu mungkin tidak ada masalah (ikut vaksinasi gotong-royong)," jelas Sutomo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.