Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Tawuran yang Tewaskan Seorang di Kemayoran, Janjian di Medsos hingga Pakai Sabu

Kompas.com - 21/05/2021, 05:48 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran yang terjadi di Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, memakan korban.

Satu orang tewas dengan luka sabetan benda tajam.

Polisi langsung bergerak cepat dengan menangkap para pelaku tawuran. Berikut sejumlah fakta terkait peristiwa maut tersebut:

1. Janjian di Medsos

Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto mengatakan, tawuran itu melibatkan dua kelompok pemuda dari kelurahan Kampung Mulya dan kelurahan Utan Panjang.

Kedua kelompok itu awalnya saling tantang di media sosial Instagram, lalu janjian untuk melakukan tawuran.

"Dia menantang dengan upload di Instagram, remaja kelurahan Harapan Mulia menantang tawuran remaja Utan Panjang melalui Instagram. Disepakati tempatnya, terjadilah kejadian tersebut yang berakibat fatal," kata Koes dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Polisi Tangkap 8 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Satu Orang di Kemayoran

Koes menyebut, dua kelompok itu tawuran hanya untuk menunjukkan supremasi dan merasa jagoan.

"Tawuran ini hanya karena alasan sepele, yakni budaya premanisme yang menjangkiti remaja kita. Merasa paling kuat merasa, paling hebat, mengadu kekuatan. Menantang remaja lain untuk menunjukkan supremasinya. Ini ciri budaya premanisme," kata Setyo.

2. Satu orang tewas

Setelah janjian di Medsos, kedua kelompok akhirnya bertemu pada Rabu (19/5/2021) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, di Jalan Utan Panjang III RT 05 RW 07, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kedua kelompok itu saling serang dengan melempar batu hingga senjata tajam.

Akibat tawuran itu, satu orang, yakni Muhammad Lutfi (31) meninggal dunia dengan luka sabetan senjata tajam.

Berdasarkan informasi awal dari saksi, Lutfi hendak melerai tawuran antarpemuda itu.

Namun, berdasarkan pendalaman polisi, ditemukan fakta baru bahwa Lutfi juga ikut serta dalam tawuran.

"Ada petunjuk baru bahwa korban ini melakukan perlawanan juga. Jadi diduga dia dari salah satu kelompok yang tawuran," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat AKBP Teuku Arsya Khadaffi.

Baca juga: Tawuran di Kemayoran Tewaskan 1 Orang, Berawal dari Saling Tantang di Medsos

3. Pelaku ditangkap

Setelah mendapat laporan soal aksi tawuran berujung maut itu, jajaran Polres Metro Jakarta Pusat bersama Polsek Kemayoran langsung memburu pelaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com