Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Tawuran yang Tewaskan Seorang di Kemayoran, Janjian di Medsos hingga Pakai Sabu

Kompas.com - 21/05/2021, 05:48 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Tujuh pemuda pelaku tawuran ditangkap. Sementara satu orang lainnya sudah teridentifikasi, namun masih diburu.

"Kurang dari 1x24 jam 8 tersangka sudah kami amankan," kata Setyo.

Kedelapan tersangka dianggap bertanggungjawab atas tewasnya Muhammad Lutfi. Tujuh orang berperan melempar batu ke korban.

Sementara satu orang lainnya, yakni ISK, berperan membacok korban dengan senjata tajam. ISK saat ini masih diburu polisi.

Para tersangka dijerat dengan pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan yang menyebabkan kematian dengan hukuman 12 tahun penjara.

Baca juga: Tewaskan 1 Orang, Pelaku Tawuran di Kemayoran Konsumsi Miras hingga Narkoba Sebelum Beraksi

4. Masih remaja

Empat pelaku di antaranya masih remaja atau dikategorikan sebagai anak di bawah umur.

"Keprihatinan kami di sini dari delapan tersangka, empat orang adalah remaja di bawah umur, yang butuh perhatian dan penanganan yang benar. Supaya ke depannya tidak mengulangi perbuatannya," kata Setyo.

Keempat pelaku yang masih remaja, yakni PR (15), MF (17), ADL (15) dan MD (15). Sementara itu, tersangka lainnya ialah ABS (24), ZFG (22), JML (18) dan ISK (18).

Komisioner Perlindungan Anak Indonesia Putu Elvina juga prihatin dengan keterlibatan para remaja tanggung ini dalam aksi tawuran.

"Saya melihat peran orangtua, peran masyarakat, peran pendidik masih belum optimal kalau melihat seriusnya kejahatan yang melibatkan anak dalam kasus premanisme," kata Elvina.

5. Narkoba dan Miras

Setyo juga menyatakan para pelaku tawuran itu sempat mengonsumsi alkohol hingga narkoba sebelum beraksi.

"Setelah kita dalami dari 8 tersangka tersebut semuanya berbau alkohol dan yang lebih parah lagi, kita tes urine dua orang positif sabu," kata Setyo.

Mereka mengaku mengonsumsi narkoba dan alkohol agar lebih berani dalam berkelahi. Polisi turut memburu pemasok narkoba kepada para remaja ini.

"Narkoba memberi stimulan kepada beberapa tindak kejahatan karena menimbulkan efek berani untuk melakukan tindakan keji. Mereka berani sampai membunuh. Narkoba efeknya sangat berbahaya," kata Setyo.

6. Pos Pemantauan

Polisi membangun pos pantau pascatawuran maut ini. Pos tersebut didirikan sebagai upaya untuk mencegah bentrokan terulang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com