Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Posko di Jakut, Orangtua Siswa Kurang Tahu Info soal PPDB Jakarta

Kompas.com - 07/06/2021, 14:21 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) di DKI Jakarta sudah dibuka mulai hari ini, Senin (7/6/2021).

SMAN 40 Pademangan menjadi posko PPDB di Jakarta Utara wilayah 1 yang meliputi tiga kecamatan, yakni Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan.

Baca juga: Ombudsman Temukan 2 Masalah PPDB Jakarta, Situs Sulit Diakses dan Kolom Asal Sekolah Tak Muncul

Humas Sudin Pendidikan Jakarta Utara wilayah 1 Sunarto mengatakan, posko ini dibuka untuk membantu para orangtua dalam mendaftarkan anak-anak mereka sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Hari ini ada beberapa orangtua siswa yang berkunjung ke lokasi SMAN 40 ini dalam rangka untuk konsultasi," kata Sunarto saat ditemui di lokasi.

Pantauan Kompas.com, ada dua orang ibu membawa berkas dan seorang pengemudi ojek online sedang mengantre di meja pendaftaran.

Sunarto menjelaskan, para orangtua yang ingin berkonsultasi sebelumnya harus mengambil nomor antrean.

Baca juga: Situs PPDB Jakarta Error, Kasudin Pendidikan Jakpus Imbau Orangtua Siswa Bersabar

Selanjutnya petugas akan mengarahkan orangtua ke meja Sudin Dukcapil atau meja Sudin Pendidikan sesuai permasalahan yang mereka alami.

"Setelah mendapat nomor tiket akan diarahkan ke petugas dukcapil, di sini ada dua orang, untuk menangani permasalahan kependudukan atau administrasi," jelas Sunarto.

"Nah ketika permasalahannya ada di pendaftaran dialihkan kepada operator Sudin Pendidikan," sambungnya.

Baca juga: Situ Web PPDB Jakarta Lemot, Disdik: Karena Load Tinggi

Nantinya para orangtua akan diberi arahan dalam melakukan pendaftaran PPDB secara online.

Sunarto menyebutkan, sejauh ini kebanyakan para orangtua yang datang kurang mendapat informasi tentang PPDB Jakarta.

"Terkait dengan orangtua siswa yang informasinya tertinggal atau tidak mengikuti pendaftaran. Jadi mereka tidak tahu informasi karena tidak melihat medsos dan semacamnya," ujar Sunarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com