Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Jam Operasional, Dua Kafe di Menteng Disegel 3 Hari

Kompas.com - 16/06/2021, 11:51 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kafe di Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, diberi sanksi penyegelan oleh petugas karena melanggar jam operasional.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Pusat Bernard Tambunan mengatakan, kedua kafe itu diketahui melanggar jam operasional pada Selasa (15/6/2021) malam.

Dalam rangka menekan kasus Covid-19 di Jakarta yang mengalami kenaikan, Satpol PP bersama petugas TNI dan Polri melakukan pengecekan di restoran hingga pedagang kaki lima.

"Kami bersama Polri dan TNI bergerak lakukan penindakan dan masih saja kita dapati pedagang, restoran cafe yang melanggar," kata Bernard saat dihubungi, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Proyek Rumah Mewah di Menteng Dua Kali Disegel karena Langgar IMB

Dua kafe yang melanggar jam operasional itu, yakni Jakarta Coffee House dan Beer House.

Kedua cafe di Jalan KH Wahid Hasyim itu kedapatan masih melayani pelanggan yang makan di tempat pada pukul 23.00 WIB.

Padahal sesuai aturan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, restoran dan cafe hanya boleh melayani tamu makan di tempat sampai pukul 21.00 WIB.

"Kita lakukan penyegelan 3x24 jam guna memberikan efek jera," ucap Bernard.

Bernard mengatakan, operasi pengawasan protokol kesehatan akan terus rutin dilakukan oleh Satpol PP bekerjasama dengan TNI-Polri.

Baca juga: Perempuan Bandar Besar Narkoba Ditangkap di Kampung Bahari, Sudah Lama Jadi Target Polisi

Apalagi saat ini kasus Covid-19 di Ibu Kota tengah mengalami peningkatan.

Ia berharap pengawasan yang dilakukan petugas bisa membuat masyarakat dan pelaku usaha lebih disiplin dalam mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.

"Kita tahu akhir-akhir ini kasus Covid-19 kembali naik. Kita ingin masyarakat kembali tertib dan tidak melakukan pelanggaran," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com