Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Kritik Strategi Jokowi soal Herd Immunity di Jakarta

Kompas.com - 18/06/2021, 10:52 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengkritik strategi Presiden Joko Widodo yang hendak menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity di Jakarta.

Ia menilai ambisi Jokowi yang ingin herd immunity tercipta pada bulan Agustus 2021, memang bisa saja tercapai jika mayoritas stok vaksin diberikan untuk Jakarta.

Namun, ia menilai, Kepala Negara harusnya juga memikirkan warga di daerah lainnya. Sebab, saat ini vaksinasi di daerah lain masih terhitung sangat minim jika dibandingkan vaksinasi di Ibu Kota.

"Kan buat Jakarta saja stok vaksinnya sudah habis. Daerah lain bagaimana? Apa presiden hanya memikirkan Jakarta, tidak daerah lain? Semuanya kan warga negara Indonesia, cuma tepat tinggalnya saja beda," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Fakta Pandemi Covid-19 Jakarta Memburuk: Tembus 4.000 Kasus Baru, Varian Baru Mengganas

Tri menilai, keinginan Jokowi untuk menciptakan herd immunity di Jakarta lebih dilandasi oleh kepentingan ekonomi dan bisnis ketimbang kesehatan masyarakat.

"Presiden tidak boleh begitu. Ibu kota memang pusat bisnis, tapi bukan karena bisnis diselamatkan. Harusnya semua warga negara diselamatkan," kata Tri.

Tri mengatakan, kasus Covid-19 di Jakarta saat ini memang melonjak cukup pesat. Hal ini salah satunya disebabkan karena varian delta B.1.1.7.

Namun, lonjakan kasus ini tak hanya terjadi di Jakarta, namun juga daerah lain.

Bahkan ia khawatir lonjakan di daerah lain tak terdeteksi karena sumber daya yang minim untuk melakukan pengetesan dan penelusuran kontak.

Oleh karena itu, ia menilai solusinya bukan lah vaksinasi karena jumlah vaksin yang masih terbatas untuk menjangkau seluruh daerah.

Ia menilai, pemerintah pusat harusnya memberlakukan lockdown di daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus, termasuk di Jakarta.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Meledak, Epidemiolog: Solusinya Hanya Lockdown

Strategi ini sudah dilakukan oleh sejumlah negara tetangga dan terbukti efektif dalam menahan penularan virus dari varian baru.

"Malaysia Singapura lockdown semua, ekonomi dinafikan demi rakyatnya," kata Tri.

Presiden Jokowi sebelumnya mengungkap, ingin herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona di DKI Jakarta segera terbentuk.

Oleh karenanya, ia menginstruksikan untuk terus mempercepat vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Jokowi Targetkan 7,5 Juta Penduduk DKI Sudah Divaksinasi Covid-19 Akhir Agustus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com