Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Bekasi Melonjak, Wali Kota: Daerah Tetangga Juga Sedang Tinggi

Kompas.com - 20/06/2021, 16:24 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bekasi adalah interaksi warga di wilayah aglomerasi Jabodetabek.

"Penyebabnya interaksi yang episentrum, contohnya daerah tetangga yang (kasusnya juga) sedang tinggi," kata Rahmat saat dihubungi melalui telepon, Minggu (20/6/2021).

Selain itu, Rahmat mengatakan, kasus Covid-19 yang meningkat juga dipastikan karena kepatuhan menerapkan protokol kesehatan yang menurun dan pergerakan warga setelah Lebaran 2021.

"Pasca-Lebaran itu banyak warga kita yang keluar kota dan begitu pulang mereka tidak melaporkan kepada faskes terdekat," ucap dia.

Baca juga: Covid-19 di Bekasi Naik Hampir 90 Persen, Wali Kota: Bukan Meningkat, tapi Melonjak Vertikal!

Meski kasus Covid-19 di wilayahnya melonjak, Rahmat menyatakan tidak melakukan pengetatan jam operasional kegiatan ekonomi di Bekasi.

Dia hanya akan menerapkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro dengan membatasi pergerakan orang di RT zona oranye dan merah.

"Enggak ada kita, hanya kita pengetatan prokes, di tingkat RT di satu KK (apabila ada yang terpapar) dalam satu keluarga di RT tersebut. Kalau ada positif 5-10 KK langsung kami lockdown," ujar Rahmat.

Baca juga: Sidak di Wilayah Gambir, Satpol PP Temukan Ratusan Orang Berkerumun dalam Kafe yang Digembok

Rahmat meminta warga Bekasi Kota patuh untuk menjalankan protokol kesehatan di mana pun.

"Tentunya di mana pun berada enggak dilarang, kalau pun mau ke Jakarta kalau ada kegiatan tertentu ya harus prokesnya dijaga terus biar aman, agar tidak terjadi satu penularan," ucap dia.

Dilansir dari corona.bekasikota.go.id, angka kumulatif kasus Covid-19 di Bekasi per 20 Juni 2021 mencapai 47.423 kasus.

Dari angka kumulatif itu, 44.918 di antaranya dinyatakan sembuh, 2.197 dalam perawatan, dan 608 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com