Sementara yang digunakan sebagai fasilitas isolasi mandiri pasien tanpa gejala adalah tower 1-5.
Dengan begitu, maka jarak antara tower pasien Covid-19 dengan tower yang sudah dihuni masyarakat cukup berjauhan.
Area di sekeliling tower 1-5 juga sudah diberi penanda zona merah sebagai tanda agar penghuni Rusun Nagrak tidak melintas.
"Jadi masyarakat mohon pengertiannya karena ini kondisi darurat," kata Arifin.
Tiap tower di Rusun Nagrak terdiri dari 16 lantai, dan masing-masing lantainya memiliki 17 unit.
Masing-masing unit bisa menampung dua hingga hingga empat pasien.
Baca juga: Mulai Senin Malam, Polisi Sekat 10 Jalan di Jakarta Pukul 21.00-04.00
Hingga Senin (21/6/2021) malam pukul 22.00 WIB, Rusun Nagrak telah menerima sembilan pasien Covid-19 tanpa gejala.
Arifin berharap Rusun Nagrak ini bisa menjadi solusi bagi penuhnya RSDC Wisma Atlet dan RS rujukan Covid-19 di Jakarta.
Arifin tetap mengimbau masyarakat agar tak bosan menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 mulai dari memakai masker, menjaga jarak, hingga membatasi mobilitas.
"Ini warning, peringatan, kita sudah lampu kuning," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.