Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Warga Pondok Mitra Lestari Bekasi Positif Covid-19 dalam 3 Hari, Ketua RW: Takutnya Ini Varian Baru

Kompas.com - 22/06/2021, 13:04 WIB
Djati Waluyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Sumber Warta Kota

BEKASI, KOMPAS.com - Perumahan Pondok Mitra Lestari (PML) di wilayah RW 13, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi melakukan lockdown lokal.

Lockdown dilakukan setelah ada 25 warga yang positif Covid-19 dalam waktu tiga hari terakhir.

Ketua RW 13 Kecamatan Bekasi Selatan, Sugih Hidayat khawatir warga di lingkungannya terkena Covid - 19 dengan varian baru.

"Kami saat ini dalam situasi yang mengkhawatirkan. Takutnya ini varian baru," ungkap Ketua RW 13 Sugih Hidayat saat dikonfirmasi WartaKotanews, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Vaksinasi Massal di Stadion Patriot Bekasi, 4 Warga Positif Swab Antigen

Sebelumnya, pada September 2020 hingga Januari 2021 atau dalam kurun waktu 4 bulan, total temuan kasus positif Covid-19 sebanyak 45 orang. Sedangkan saat ini, dalan waktu tiga hari saja sejak Sabtu (21/6/2021) kemarin, total temuan kasus telah sebanyak 25 warga.

"Ini kan awal tahun kemarin kami estimasi total kasus selama 4 bulan, waktu itu ada 45 orang. Sekarang baru tiga hari saja ada 25 orang. Cepat sekali menyebarnya," uja dia.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada Pemkot Bekasi agar segera mendeteksi varian Covid-19 yang saat ini mewabah di wilayahnya.

"Kami berharap agar cepat ditangani. Karena takutnya ini varian baru. Karena mayoritas dari mereka itu diduga terpapar dari tempat kerjanya, kemudian menyebar jadi klaster keluarga di PML," ucap Sugih.

Seperti diberitakan sebanyak 25 orang warga di Perumahan Pondok Mitra Lestari (PML) positif terpapar Covid-19.

Sugih Hidayat menjelaskan kini wilayahnya terpaksa melakukan lockdown lokal sejak Sabtu (19/6/2021) lalu.

"Enam RT yang melakukan micro lockdown di antaranya RT 01, 09, 10, 11, 12, dan RT 14, Perumahan PML Bekasi. Total ada 25 warga terpapar positif Covid-19," kata Sugih.

Baca juga: Disdik Kota Bekasi Buka PPDB SMP Jalur Tahfiz Al Quran, Ini Jadwal hingga Syaratnya

Penerapan lockdown lokal diberlakukan setelah berkoordinasi dengan puskesmas dan Kelurahan Jaka Setia yang sebelumnya telah melakukan langkah 3T (tracking, testing dan treatment).

"Kita koordinasi ke seluruh pengurus RT terkait situasi kerawanan penyebaran Covid-19, agar warga meningkatkan kewaspadaan," jelasnya.

Penerapan micro lockdown di enam RT ini lanjut dia, tidak menutup secara penuh akses jalan. Hal ini mempertimbangkan kebutuhan mobilitas kendaraan proyek perbaikan tanggul di kawasan permukiman.

"Jadi sifatnya meminta warga tidak beraktivitas keluar rumah, pengurus RT juga sudah kita minta memasang spanduk himbauan. Akses pintu depan masih kami buka untuk keluar masuk kendaraan proyek," tuturnya.

Adapun untuk penerapan micro lockdown akan terus dipantau, setiap pengurus RT akan melaporkan secara berkala perkembangan di lingkungan masing-masing.

"Jika situasinya makin meluas sebaran Covid-19, kami akan menerapkan lockdown lokal ini lebih luas lagi," tegasnya.

Untuk warga yang terpapar Covid-19, saat ini masih menjalani perawatan isolasi mandiri di rumah masing-masing sambil dipantau petugas puskesmas secara berkala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com