Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Warga Bilang Covid-19 Sudah Berakhir yang Berujung Permintaan Maaf

Kompas.com - 24/06/2021, 09:18 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan seorang warga meyakini bahwa pandemi Covid-19 sudah berakhir viral di media sosial.

Dalam video itu, warga tersebut terkena razia Satpol PP.

Kepala Satgas Satpol PP Kelurahan Duri Pulo, Ahmad Buhori, menyebut pria itu terjaring razia pada Rabu (23/6/2021) kemarin.

Saat itu petugas sedang menggelar razia masker di Jalan Tanah Abang 1, Gambir.

Sekitar pukul 09.00 WIB, petugas melihat seorang pria yang mengenakan masker di dagu dan langsung berupaya menghentikannya. Namun, pria itu berupaya kabur dari petugas.

"Dia lewatin penjagaan satu, penjagaan dua, akhirnya ketangkap di penjagaan ketiga," kata Ahmad.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Jakarta Meningkat, Pemprov DKI Tambah Shift dan Jam Kerja Pengantar Jenazah

Namun, setelah tertangkap, pria itu juga tidak terima ditegur dan diberi sanksi oleh petugas. Ia berkukuh bahwa Covid-19 sudah berakhir.

Akhirnya petugas meminta pria itu membuat pernyataan yang direkam dalam video. Warga itu bersedia.

“Saya menyatakan bahwa Covid-19 itu sudah berakhir sebetulnya, jadi di luar negeri sana juga sebetulnya sudah selesai,” kata warga yang diketahui bernama Yusuf itu.

Ia bahkan meminta kepada pemerintah hingga masyarakat agar segera sadar.

“Kepada pemerintah, kepada gubernur, kepada presiden, kepada seluruh rakyat Indonesia, harus dibukalah otak dan pemikirannya,” lanjut Yusuf.

Setelah itu, Yusuf yang mengaku sebagai warga Petojo itu dipersilakan untuk pergi. Ia tak dikenakan sanksi atau denda.

Namun, video pernyataannya dalam video menjadi viral.

Baca juga: PPKM Jakarta Diperketat: Dine In sampai Pukul 20.00 WIB dan Kapasitas Tamu Pernikahan Dibatasi

Minta maaf

Belakangan video Yusuf yang meminta maaf juga ikut viral di media sosial.

"Mohon maaf atas pernyataan saya tadi pagi yang menyatakan Covid-19 sudah selesai, itu saya koreksi kembali. Sebenarnya Covid-19 masih ada sampai detik ini," kata dia.

Yusuf juga meminta maaf kepada pihak yang telah disinggungnya mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga Presiden Joko Widodo.

Terakhir, Yusuf dalam video itu juga meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada petugas.

Sementara itu, Ahmad Buhori mengatakan, video permintaan maaf itu diambil setelah pihak Satpol PP, TNI, dan Polri memanggil Yusuf pada kemarin sore.

"Kita sama tiga pilar ke Pak Lurah, kita panggil yang bersangkutan untuk klarifikasi. Dia meminta maaf atas pernyataan tersebut," ucap Ahmad Buhori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com