BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan KPCPEN

Fakta Warga Tangerang Diduga Meninggal Usai Divaksin: Disuntik Saat Tensi Tinggi, Dinkes Lakukan Investigasi

Kompas.com - 25/06/2021, 07:57 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang warga Kota Tangerang, Banten, diduga meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19 CoronaVac, Rabu (23/6/2021).

Peserta vaksinasi yang meninggal itu bernama Joko Susanto (32), warga Kunciran Jaya, Pinang, Kota Tangerang. Dia mengembuskan napas terakhir pada Rabu, sekitar pukul 16.00 WIB.

Berikut sederet fakta soal dugaan korban yang meninggal karena divaksin Covid-19:

Kronologi

Istri korban, Putri Rahmawati (31), mengungkap bagaimana kronologi Joko berpulang.

Pada Selasa (15/6/2021), Joko dan Putri mendapatkan undangan untuk mengikuti vaksinasi di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Banten.

Baca juga: Warga Tangerang Meninggal Dunia usai Terima Vaksin Covid-19, Belum Diketahui Penyebabnya

Namun, setibanya mereka di tempat itu, Joko dan Putri tidak jadi menerima vaksin.

"Kita ke sana, ternyata enggak ada jadwal untuk kita. Suami saya dalam keadaan sehat waktu itu, sehat walafiat," papar Putri dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Kamis (24/6/2021).

Saat perjalanan pulang, pasangan suami istri itu melihat pelaksanaan vaksin di salah satu sekolah di Pinang.

Keduanya lantas bertanya kepada RT setempat apakah mereka dapat menerima vaksin di tempat tersebut.

Di lokasi tersebut, Putri menyatakan bahwa yang menyuntikkan vaksin saat itu adalah pihak Puskesmas Kunciran Baru.

"Dibilang sama Pak RT, di situ boleh. Saya ke sana, trus diperiksalah kita, skrining dulu di sana," tutur Putri.

Baca juga: Warga Tangerang Meninggal 8 Hari Setelah Divaksin, Dinkes Tak Akan Lakukan Visum

"Ditanyain ada riwayat punya penyakit bawaan atau enggak," sambungnya.

Putri menyatakan, tensi darah suaminya sekitar 160 saat skrining tes kesehatan, yang dilakukan tepat sebelum menerima vaksin CoronaVac. Sedangkan, tensi darah dia sekitar 140 saat itu.

"Itu ditensi darah 160 suami saya. Ya sudah saya enggak bicara A, B, atau C ya, yang berhak tahu itu kan mereka, petugas kesehatan mengizinkan atau tidaknya," ujar Putri.

"Akhirnya di situ disuntik vaksin suami saya. Saya juga disuntik vaksin," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com