Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Kapolda Metro Jaya, Sukses Inisiasi Program Kampung Tangguh hingga "Diboyong" ke Jakarta

Kompas.com - 01/07/2021, 10:38 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Kamis (1/7/2021), Indonesia memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-75 Bhayangkara yang menjadi momentum bersatunya kepolisian Republik Indonesia.

Semula, saat masa pendudukan Jepang, instansi ini terpisah berdasarkan wilayah.

Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut:

  • Kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta,
  • Kepolisian Sumatera yang berpusat di Bukittinggi,
  • Kepolisian Wilayah Indonesia Timur yang berpusat di Makassar, dan
  • Kepolisian Kalimantan yang berpusat di Banjarmasin.

Baca juga: Candaan ODGJ Bebas Covid-19 Deddy Corbuzier dan Mongol Berujung Somasi

Pasca kemerdekaan, tepatnya pada tanggal 1 Juli 1946 dikeluarkanlah Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D. Djawatan Kepolisian Negara yang bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri.

Tanggal 1 Juli ini kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Bhayangkara, seperti dilansir humas.polri.go.id.

Nama Bhayangkara sendiri merujuk pada pasukan pengamanan bentukan Pati Gajah Mada untuk melindungi kerajaan Majapahit di Nusantara.

Profil Kapolda Metro Jaya

Momen tahunan ini dapat digunakan untuk mengapresiasi kinerja para "Bhayangkara" yang berkontribusi bagi keamanan dan keselamatan bangsa.

Salah satunya adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya) Irjen Pol Mohammad Fadil Imran.

Baca juga: Daftar Terbaru Hotel Isolasi Mandiri di Jakarta Beserta Nomor Telepon yang Bisa Dihubungi

Pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 ini dikenal sukses menginisiasi program Kampung Tangguh ketika masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.

Program ini berhasil secara signifikan menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi yang sempat menjadi sentra penularan Covid-19 di Indonesia.

Tidak lama berselang setelah pelantikannya sebagai Kapolda Jawa Timur pada Mei 2020 lalu, Fadil Imran"diboyong" ke Jakarta pada November 2020 untuk bertugas memimpin Kapolda Metro Jaya.

Keputusan pengangkatannya sebagai Kapolda Metro Jaya tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/Kep/2020, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Catat, 45 Jalan dan Kawasan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Ditutup Malam Ini

Adapun kiprah Fadil Imran selama berada di instansi kepolisian adalah sebagai berikut:

  • Lulus Akademi Polisi (Akpol) tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse
  • Menjabat sebagai Kasat III Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2008)
  • Menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008)
  • Menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2009)
  • Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri (2011)
  • Menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri (2011)
  • Menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat (2013)
  • Menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Bareskrim Polri (2015)
  • Menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya (2016)
  • Menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri (2018) dan berhasil membongkar sindikat Saracen serta Muslim Cyber Army
  • Menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur (2020)
  • Menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya (2020)

Baca juga: Arus Keluar Masuk Orang di Jakarta Akan Dibatasi Saat PPKM Darurat

Cikal bakal Kampung Tangguh Nusantara

Program Kampung Tangguh yang saat ini digalakkan di berbagai daerah di Indonesia berawal dari program Kampung Tangguh Semeru yang diinisiasi oleh Fadil Imran.

Berdasarkan catatannya di Kompas.com, Fadil bercerita bahwa program Kampung Tangguh Semeru yang menyasar 1.559 kampung di Jawa Timur merupakan hasil kolaborasi bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah dan beberapa pihak lain.

"(Program ini) Mendapat sambutan positif dari Presiden Joko Widodo, Kapolri, Panglima TNI, sehingga diadopsi menjadi program nasional dengan nama Kampung Tangguh Nusantara," tulisnya.

Di Jakarta, program tersebut dinamai Kampung Tangguh Jaya dan diimplementasikan di semua zona merah penyebaran Covid-19 yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Baca juga: Daftar RT Zona Merah Covid-19 di Jakarta Timur

Setiap personil yang dikerahkan dalam program tersebut bertugas untuk melakukan 3T, yakni tracing atau pelacakan, testing atau pengetesan dan treatment atau penanganan.

"Mengatasi masalah pandemi ini memang tidak bisa hanya dengan logika berpikir di dalam kotak (in the box) atau hanya bermain di wilayah "comfort zone". Kita harus terus berpikir "out of the box" atau melompat dari kebiasaan konvensional untuk mencari terobosan-terobosan yang strategis dan konstruktif secara berkelanjutan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com