Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GITA Terima Lebih dari 1.500 Pemohon Tabung Oksigen, Stok Hanya 101

Kompas.com - 05/07/2021, 19:36 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Indonesia Kita (GITA) telah menerima 1.524 pemohon tabung oksigen sejak mereka menggagas gerakan "Oksigen Untuk Warga Gratis" sejak Kamis (1/7/2021) lalu.

Permintaan oksigen melonjak seiring memburuknya pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Untuk total pendaftar hingga hari ini itu ada 1524. Banyak banget dan itu menunjukkan bahwa ketersediaan tabung oksigen di pasaran sedikit. Sementara yang membutuhkan sangat banyak," kata Ketua Pelaksana GITA Arief Bobhil kepada Kompas.com, Senin (5/7/2021).

Hal itu berbanding terbalik dengan stok yang dimiliki GITA, yakni 101 tabung oksigen.

"Hari ini kami cuma mengantarkan 12 tabung oksigen, sedangkan pemohonnya 194," ucap Arief.

Baca juga: Lawan Petugas Saat Terjaring Razia Masker, Pemuda di Ciputat Mengaku Keluarga Jenderal di Mabes Polri

Dari 12 tabung itu, enam di antaranya tabung oksigen yang sudah dikembalikan peminjam. Sementara sisanya tabung oksigen dari donatur.

"Hari ini ada yang menyumbangkan 6 tabung (oksigen)," kata Arief.

Arief mengatakan, bagi warga yang ingin mengajukan peminjaman tabung oksigen gratis bisa mengisi google form yang tautannya tertera di akun Twitter dan Instagram: @sejutates.

Tabung yang dipinjamkan berisi oksigen berukuran 1 meter kubik. Warga yang membutuhkan diberikan batas waktu penggunaan tabung 5 hingga 7 hari.

"Target awal kami (pelaksanaan) hanya sampai 20 Juli 2021, tanggal akhir PPKM darurat. Dari situ nanti dilihat apakah situasi masih tetap begini apa masih ada perubahan," tutur Arief.

Adapun posko GITA berada di Jalan Utan Kayu, Nomor 68 H, Matraman, Jakarta Timur.

"Semuanya gratis. Termasuk pengantaran bagi yang tidak bisa mengambil ke posko," kata Arief.

Baca juga: Pemprov DKI Buka Posko Isi Ulang Tabung Oksigen Gratis untuk Rumah Sakit di Monas

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) yang juga Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya meminta agar produksi tabung oksigen diprioritaskan bagi kepentingan medis.

Hal ini demi mencegah terjadinya kekurangan persediaan tabung oksigen untuk pasien Covid-19.

"Koordinator PPKM Darurat meminta agar 100 persen produksi oksigen diperuntukkan untuk kepentingan medis terlebih dahulu. Ini artinya seluruh alokasi industri harus dialihkan ke sektor medis," kata Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com