JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya warga yang mencari tabung oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 justru dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.
Shani Budi, warga Tangerang, Banten, menjadi korban penipuan karena hendak membeli tabung oksigen secara online.
Shani menceritakan, penipuan itu terjadi pada Senin (5/7/2021) kemarin.
Baca juga: Jakarta Menuju 100.000 Kasus Aktif Covid-19: RS Kolaps, Oksigen Menipis, Kematian Meningkat
Saat itu, saturasi oksigen ibu mertuanya yang sedang menjalani isolasi mandiri menurun hingga di bawah 95. Khawatir dengan kondisi orangtuanya, Shani dan istri langsung mencarikan tabung oksigen.
Mereka mencari informasi secara online dan menghubungi sejumlah supplier.
"Tapi, semuanya stok oksigennya sudah habis. Ada juga yang tidak mengangkat telepon," kata Shani kepada Kompas.com, Selasa (6/7/2021).
Halo, kami baru saja kena tipu oleh orang bernama Mochammad Hamka Pratama yang mengaku dari PT.Nisson Indonesia. Dia memanfaatkan kepanikan kami dalam mencari tabung oksigen. Hati-hati ya dengan penipu ini. Nomornya 082310474697
Jangan ada yang tertipu lagi seperti kami ya. pic.twitter.com/9EInVGUR4X
— Shani Budi (@ShaniBudi) July 5, 2021
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen Penderita Covid-19 dengan Proning
Hingga akhirnya ada satu supplier yang menyatakan stok tabung tersedia. Shani mendapatkan nomor supplier tersebut dari akun Instagram yang mengatasnamakan PT Nisson Indonesia.
Namun, agaknya akun Instagram itu palsu, atau sengaja dibuat oleh orang tak bertanggung jawab untuk menipu.
"Karena panik, saya tidak mengecek ulang. Saat dia bilang stok oksigen tersedia, saya langsung transfer," kata Shani.
Baca juga: Pastikan Ketersediaan Oksigen, Menko PMK Datangi Produsen Oksigen Terbesar di Indonesia
Shani mentransfer uang ke rekening pribadi atas nama Mochammad Hamka Pratama. Total yang ditransfer mencapai Rp 2.250.000 untuk tiga tabung oksigen.
Shani lalu diarahkan oleh si penipu untuk mengambil langsung oksigennya ke kantor PT Nisson Indonesia yang beralamat di Neglasari, Kota Tangerang.
Setelah tiba di lokasi, Shani baru menyadari bahwa dirinya telah tertipu. Pihak perusahaan bersangkutan menyatakan tak memiliki pegawai bernama Mochammad Hamka Pratama.
"Di sana ada sekitar 4-5 orang lagi yang sama dengan kami. Ketipu juga," kata Shani.
Shani mengaku telah melaporkan penipuan ini ke Polres Kota Tangerang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.