Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jungkir Balik Bersama demi Memperpanjang Napas Warga Jakarta...

Kompas.com - 08/07/2021, 06:00 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nurdini sesenggukan, menangis tak karuan karena terus memikirkan ayahnya yang terbaring di rumahnya di Pisangan, Jakarta Timur.

Ayahnya mengalami sesak napas dan segera membutuhkan bantuan oksigen, tabung ukuran satu meter kubik itu dia tenteng ke mana-mana, dibawa keliling Jakarta, berharap menemukan tempat mengisi untuk dibawa pulang dan memanjangkan napas sang ayah.

"Dari jam delapan pagi," kata Nurdini sambil terisak-isak, lelah menuntun tabung berwarna putih sampai akhirnya dia menemukan depot pengisian oksigen CV Rintis Usaha Bersama di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (4/7/2021) lalu, Nurdini akhirnya menemukan depot pengisian oksigen pada siang hari, namun kondisi antrean sudah mengular.

Baca juga: Warga Persilakan Seorang Wanita Serobot Antrean Pengisian Tabung Oksigen demi Sang Ayah yang Kritis

Warga yang mengantre di depot itu melihat raut wajah Nurdini dengan iba. Tangisan yang terus mengucur dari mata Nurdini itu membuka jalan antrean untuknya.

Nurdini dipersilakan lewat oleh warga yang mengantre. Kondisinya darurat, ayahnya sudah empat jam sesak dan membutuhkan bantuan oksigen dengan segera, karena depot pengisian itu baru buka pukul 14.00 WIB.

"Bapak saya sudah parah, lagi sesak baru lagi (mendapat kabar) merasakan sesak. Kemarin enggak apa-apa. Kirain saya enggak antre, tahunya antre, makanya saya kaget," kata Nurdini sesenggukan.

Dia mendapat giliran pertama mengisi tabung oksigennya, setelah selesai dia bersegera pulang, berharap tabung yang dibawa bisa melanjutkan napas ayahnya yang susah diajak kompromi di masa pandemi.

Baca juga: Tinjau Pabrik Pengisian Tabung Oksigen, Anies Sebut Semua Pasokan Dialihkan untuk Kebutuhan Medis

Masyarakat bahu membahu menyediakan tabung oksigen

Nurdini adalah satu dari gambaran warga Jakarta yang kewalahan mencari pasokan oksigen untuk menyelamatkan keluarga mereka yang terpapar Covid-19.

Bagi yang beruntung mendapatkan oksigen, harapan mereka untuk memperpanjang napas kehidupan semakin besar. Bagi yang tidak, mereka bisa menjadi bagian bersama ratusan jenazah pasien Covid-19 yang dikubur di lahan seluas 3 hektare di Rorotan, Cilincing Jakarta Utara.

Kondisi kelangkaan oksigen ini dibenarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia mengatakan Jakarta mungkin bisa memastikan stok oksigen di rumah sakit aman, tapi tidak untuk yang berada di tengah-tengah masyarakat.

"Kita lihat di luar sana masyarakat membutuhkan banyak sekali (oksigen), kalau di RS masih terpenuhi, di luar yang masih menjadi masalah," ucap Anies, Selasa (6/7/2021).

Gambaran kelangkaan oksigen ini memunculkan gerakan-gerakan sosial kemanusiaan untuk membantu sesama menyediakan tabung oksigen gratis bagi yang membutuhkan.

Salah satunya Gerakan Tabung Oksigen untuk Kemanusiaan, gerakan ini dikenal banyak orang di saat oksigen mulai langka didapat. Namun sebenarnya gerakan ini sudah lahir sejak Januari 2021.

Baca juga: Kisah Warga Pasok Makanan untuk Penderita Covid-19 yang Isolasi Mandiri Selama 10 Hari

Dokter Juanli adalah penggagas dari gerakan ini dengan beranggotakan 25 orang yang tersebar di wilayah Jakarta, Tangerang dan Bekasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com