BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan bahwa tingkat keterisian tempat tidur khusus Covid-19 di Kota Bogor semakin tinggi.
Bima kembali meminta rumah sakit agar menambah tempat tidur khusus pasien Covid-19 sebanyak 40 hingga 50 persen dari jumlah sebelumnya.
"Data menunjukkan kita harus menambah, mengonversi lagi tempat tidurnya menjadi tempat tidur Covid-19. Saya minta data informasi terkait ketersediaan obat-obatan tolong disampaikan kondisinya seperti apa," kata Bima Arya saat rapat dengan seluruh manajemen rumah sakit di Bogor, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Update 8 Juli: Kasus Covid-19 di Bogor Bertambah 524 Kasus Hari Ini
Di sisi lain, Dirut RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan bahwa pihaknya ingin saja menambah kapasitas ruangan dan kapasitas SDM. Namun, mereka justru mengalami hambatan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen.
Ilham menjelaskan, dengan meningkatnya pasien Covid-19 yang bergejala berat, maka kebutuhan akan oksigen medis juga semakin meningkat.
"Meski demikian, RSUD Kota Bogor sebelumnya sudah menambah kapasitas bed sampai 60 persen dari jumlah keseluruhan untuk Covid-19," ujarnya.
Baca juga: Tambah Pusat Isolasi Covid-19, Pemkot Bogor Siapkan Asrama IPB dan BNN Lido
Menyikapi hal tersebut, Bima Arya menyampaikan bahwa Pemkot Bogor sudah berupaya memasok oksigen sesuai kebutuhan rumah sakit melalui satu pintu.
Bima mengatakan, Pemkot Bogor akan mengambil stok oksigen langsung dari Krakatau Steel.
"Saat ini masih ada rumah sakit yang mengambil langsung ke Krakatau Steel, saya minta satu pintu saja. Jadi semua kebutuhan oksigen akan diatur teknis dan lainnya oleh Dinkes," katanya.
Bima menargetkan pengisian ulang 100 tabung oksigen besar atau sesuai kebutuhan setiap dua hari sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.