Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Laporkan Pungli dalam Penanganan Jenazah Pasien Covid-19 di Jakarta Utara, Pemprov Diminta Bertindak

Kompas.com - 13/07/2021, 12:51 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber Kompas.id

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah kabar tak sedap datang dari warga di DKI Jakarta yang menemukan adanya praktik pungutan liar (pungli) dalam penanganan pasien Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Azas Tigor Nainggolan dari Forum Warga Kota Jakarta kepada Kompas.id, Senin (12/7/2021) kemarin.

Pria yang akrab disapa Tigor ini mengatakan ada praktik pungli di berbagai tempat pengurusan pasien Covid-19, mulai dari tingkat fasilitas kesehatan hingga di pemakaman.

Baca juga: Terbongkarnya Penimbunan Obat Penanganan Covid-19, Ada 730 Boks Azithromycin yang Bisa Dipakai 3.000 Pasien

"Kejadian dialami, salah satunya oleh seorang warga yang keluarganya dipersulit serta dimintai pungli oleh petugas salah satu puskesmas di Jakarta Utara," papar Tigor.

"Proses pengurusan jenazah antre. Kalau mau gratis, harus sabar menunggu sehari, maksimal 2 hari. Kalau mau cepat harus bayar," imbuhnya.

Ia mendesak pemerintah provinsi dan kota di Jakarta serta pihak kepolisian mengusut dugaan pungli saat pemakaman pasien Covid-19 di Jakarta.

Baca juga: Kasus Dokter Lois, dari Sesumbar Tak Percaya Covid-19 hingga Ditangkap Polisi

Selama ini, penanganan pasien Covid-19 hingga proses pemakamannya ditanggung negara.

Tindakan tegas bagi para pelanggar hukum ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat di tengah pandemi.

Antrean pemakaman

Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta belakangan membuat berbagai fasilitas, mulai dari rumah sakit hingga pemakaman, kewalahan menampung pasien yang sakit maupun meninggal dunia.

Sebuah video yang merekam antrean ambulans masuk ke tempat pemakaman umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara, bahkan beredar luas beberapa hari lalu.

Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara Elly Sugestianingsih mengonfirmasi bahwa video tersebut benar diambil di TPU Rorotan.

Baca juga: Dokter Lois yang Tak Percaya Covid-19 Ditangkap Polisi, Ini Tanggapan IDI

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com