JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati menegaskan tidak ada pungutan liar yang dilakukan selama pemakaman jenazah Covid-19 di Jakarta.
Dia meminta agar warga yang merasa dirugikan karena pungutan liar dapat langsung melapor ke Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan tindakan tegas terhadap oknum bersangkutan.
"Saya tegaskan tidak ada pungli diproses pemakaman kami. Jika ada yang pungli sampaikan kepada saya, saya akan tindak tegas!" kata Suzi saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (13/7/2021).
Suzi menyayangkan isu pungutan liar itu terjadi di publik. Sedangkan timnya saat ini sedang bekerja keras menangani lonjakan pemakaman dengan protokol Covid-19.
Suzi meminta agar masyarakat tidak menyebar isu yang tidak baik di saat seluruh tenaga Pemprov DKI Jakarta sedang bekerja keras menangani pandemi Covid-19.
"Harusnya apresiasi kepada petugas kami yang sudah bekerja 24 jam melayani pemakaman dari tahun lalu, jangan menyebar isu yang tidak baik," ujar dia.
Isu pungli untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 sebelumnya disampaikan oleh Azas Tigor Nainggolan melalui Forum Warga Kota Jakarta kepada Kompas.id, Senin (12/7/2021) kemarin.
Dia menyebutkan, ada seorang warga yang dimintai sejumlah uang pungutan liar untuk mempercepat pemakaman jenazah Covid-19.
"Kejadian dialami salah satunya oleh seorang warga yang keluarganya dipersulit serta dimintai pungli oleh petugas salah satu Puskesmas di Jakarta Utara. Proses pengurusan jenazah antre. Kalau mau gratis harus sabar menunggu sehari, maksimal dua hari, kalau mau cepat harus bayar," ujar Tigor.
Baca juga: Selama Bulan Juli, Angka Pemakaman dengan Protap Covid-19 di Jakarta Berada di Atas 250
Namun, antrean jenazah ini sebelumnya diungkap oleh Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johny Simanjuntak.
Johny yang terpilih di daerah pemilihan (dapil) 2 DKI Jakarta menyebut antrean jenazah di RSUD Koja Jakarta Utara memang terjadi.
Namun dia tidak menyalahkan rumah sakit lantaran banyaknya korban meninggal dunia akibat Covid-19. Johny menyebut pihak rumah sakit kewalahan hingga menawarkan keluarga jenazah untuk mencari peti mati sendiri agar prosesi pemakaman bisa cepat terlaksana.
Baca juga: Petugas Damkar Bantu Pemakaman Jenazah Seberat 300 Kg di Duren Sawit, Ada Peti Khusus hingga Katrol
"Rumah sakit sampai tawarkan, sudah kalau mau cepat (dimakamkan) tolong cari peti mati sendiri," ujar Johny saat dihubungi melalui telepon, Jumat (9/7/2021) lalu.
Peristiwa antrean itu, kata Johny, benar-benar tidak bisa dihindarkan sehingga pernah dalam satu hari ada 29 jenazah yang harus mengantre untuk dimakamkan di RSUD Koja, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.