Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PJU di Tangerang Dipadamkan Guna Batasi Mobilitas, Masalah Keselamatan Jadi Sorotan

Kompas.com - 15/07/2021, 18:50 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal memadamkan lampu penerangan jalan umum (PJU) di tujuh titik di wilayah itu selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarat (PPKM) darurat.

Pemkot memadamkan JPU mulai pukul 20.00 WIB, aturan itu untuk membatasi mobilitas warga di Kota Tangerang pada malam hari.

Pengamat kebijakan publik Adib Miftahul berpendapat bahwa kebijakan tersebut kontraproduktif.

Menurut Adib, konsekuensi dari penerapan kebijakan itu adalah keselamatan pengendara kendaraan saat lampu JPU dipadamkan.

Baca juga: PJU Dimatikan Selama PPKM Darurat, Ingat Bahaya yang Mengintai

Pasalnya, masih banyak warga termasuk golongan pekerja esensial dan kritikal yang menggunakan jalan di wilayah itu di atas pukul 20.00 WIB.

"Jangan membuat kebijakan yang kontraproduktif. Matiin (PJU) jam 20.00 WIB ke atas malah kontra produktif," ungkap dia melalui sambungan telepon, Rabu (14/7/2021).

"Ini kan masalah bagi keselamatan warga. Kalau lampu pada mati, kan masih ada yang menggunakan jalan. Pekerja esensial trus kritikal kan masih boleh jalan," sambungnya.

Baca juga: PJU Dimatikan Selama PPKM Darurat Bagaimana Nasib Pengendara Malam

Selain perihal keselamatan warga, adapun peluang tindak kriminal akan meningkat jika tidak ada pengawasan dari pemerintah setempat.

Tak hanya dua hal tersebut, kata Adib, dimungkinkan pula banyak orang yang justru memanfaatkan matinya JPU dan melakukan tindak asusila.

"Selain keselamatan pengendara, tentu saja tindak-tindak kriminal. Bahkan, anak muda, kalau tidak dimonitor, kan bisa tindak asusila, dan sebagainya," ucap dia.

Baca juga: Pemkot Tangerang Gelar Patroli Selama Lampu PJU di Dimatikan Mulai Pukul 20.00 WIB

Adib mengucapkan, seharusnya Pemkot Tangerang jangan membuat kebijakan yang reaktif dan tidak efektif.

Pemkot Tangerang seharusnya mengambil langkah lain bila penerapan PPKM darurat ingin dimaksimalkan.

Seperti, pemerintah menggandeng unsur perangkat RT/RW, tokoh agama, dan lainnya, untuk menyosialisasikan PPKM darurat kepada warga setempat.

Melalui pihak yang lebih dekat dengan masyarakat, Pemkot akan mendapatkan hasil penerapan PPKM darurat yang lebih efektif dari pada mematikan PJU.

"Bersinergi dengan RT/RW, ustad, tokoh agama, itu akan lebih efektif. Itu harusnya titik simpul paling penting utk membatasi mobilitas warga," tutur Adib.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com